PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina, telah merampungkan dan memenuhi kebutuhan gas Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Baloi, Batam, melalui infrastruktur pipa baja sepanjang 100 meter ke PLTMG Baloi.

"Beroperasinya PLTMG Baloi akan menambah produksi listrik sampai dengan 30 MW, mulai Desember 2021 dan mengurangi penggunaan pembangkit berbahan bakar minyak," kata Direktur Sales dan Operasi PGN, Faris Aziz, dalam siaran persnya di Surabaya, Kamis.

Faris menjelaskan, penyelesaian infrastruktur dilakukan dalam waktu 4 minggu, dan upaya ini dalam rangka Pertamina Go Sustainable untuk mendukung ketahanan sektor kelistrikan nasional.

Ia mengatakan, PLTMG Baloi awal dibangun pada Maret 2021, dan merupakan bagian dari PT PLN Batam yang akan menopang sistem kelistrikan di wilayah Batam dan Bintan.

Kebutuhan volume gas bumi secara bertahap dan pada triwulan IV 2021 sebesar 1 - 5 BBTUD.

"Penyaluran gas perdana dilakukan pada akhir September 2021 dan bersumber dari ConocoPhilips (Grissik) Ltd. (CPNGL), dengan harga gas sesuai Kepmen ESDM 135/ 2021," kata Faris.

Ia menjelaskan PGN memegang komitmen memberikan kehandalan suplai gas, mengingat kebutuhannya dipakai untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik.

“Adanya kebijakan harga dari pemerintah sesuai ESDM 135/ 2021, diharapkan dapat teralokasi secara maksimal dan dapat merasakan benefitnya secara nyata. Khususnya untuk menurunkan Biaya Pokok Penyediaan tenaga listrik, sehingga dapat fokus meningkatkan kapasitas untuk melayani masyarakat,” ujar Faris. (*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021