Tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani , mengaku puas memberikan perlawanan kepada pemain Jepang Sayaka Takahashi meski akhirnya kalah 14-21, 19-21 di partai ketiga pemenang Grup A Piala Uber di Ceres Arena, Aarhus , Denmark , Selasa malam.

“Saya puas dengan penampilan kali ini. Meski tidak bisa menyumbang angka untuk Indonesia, saya bisa bermain dan memberikan perlawanan keras untuknya,” kata Putri melalui siaran pers dari PP PBSI .

“Dia pemain senior dengan kontrol penuh di tengah lapangan. Dia bisa bergerak cepat dan selalu bisa mengambil shuttlecock.saat masih di atas. Saya harus belajar dan berlatih lebih keras agar tidak ketinggalan saat memukul shuttlecock ,” ujar juara Spain Masters tersebut.

Wanita yang sempat unggul 5-1 di awal gym terlebih dahulu, gagal mempertahankan keunggulannya sebelum mengalah 14 -21.

Baca juga: Piala Uber: Kekalahan ganda kedua buat Indonesia tertinggal 0-4

" Tadi saat memimpin 5-1 di gym duluan saya terlalu was-was untuk cepat mematikan lawan. Padahal seharusnya tidak begitu. Untuk mendapatkan poin harus didesain agar lawan tidak mudah lepas,” ujar pemain berusia 19 tahun itu.

Ia juga sempat menyamakan kedudukan dengan merebut gim kedua, saat ia berhasil unggul 16-14 dan 17-17 keseimbangan poin. .

Namun,Sayaka kembali menunjukkan kelasnya, ia mampu meraih angka di titik-titik kritis. Memukul jalinan diluncurkan Sayaka Takahashi putri terjangkau memberi 21-19.

Baca juga: Piala Uber: Sayaka terlalu kuat bagi Putri, Indonesia tertinggal 0-3

Melihat performa Putri, pelatih tunggal Putri Herli Djaenudin menilai, meski tak menang dan menyumbang poin, Putri bermain lebih baik.

"Dari pertandingan sebelumnya, Putri bisa mendapatkan pengalaman berharga untuk masa depan," katanya.

Kekalahan Putri ini memastikan Jepang menjadi juara Grup A dan runner -up Indonesia.(*)

Pewarta: Fitri Supratiwi

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021