Kontingen Jawa Timur tampil sebagai juara umum cabang olahraga aerosport disiplin aeromodeling PON XX Papua dengan mengoleksi empat medali emas, empat perak dan empat perunggu, setelah seluruh rangkaian perlombaan berakhir pada Senin.

Medali emas yang diraih kontingen Jatim disumbangkan Erick Limanhadi yang memenangi tiga nomor lomba, masing-masing nomor F2D (Control Line Combat), nomor F3J FAI (Radio Control Drone Racing), dan nomor F1A putra.

Satu medali emas lainnya dipersembahkan atlet putrinya Dhika Cahya Putri yang berlomba di nomor OHLG putri.

Kontingen tuan rumah Papua yang menempel ketat Jatim juga merebut empat medali emas, ditambah satu perak dan satu perunggu.

Empat medali emas sisanya di aeromodeling terbagi untuk kontingen Jawa Barat sebanyak tiga medali emas dan DKI Jakarta harus puas dengan satu medali emas.

Perlombaan aeromodeling PON XX Papua yang berlangsung di arena SP5 dan Stadion Wania Imipi SP1 Timika, secara resmi ditutup oleh Bupati Mimika Eltinus Omaleng pada Senin petang.

Bupati Omaleng menyampaikan apresiasi kepada seluruh atlet dari 12 provinsi yang mengikuti perlombaan aeromodeling PON XX Papua di Timika.

"Atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Mimika, kami mengucapkan terima kasih banyak karena sudah datang di daerah kami mengikuti seluruh rangkaian pertandingan sampai selesai," ujar Omaleng.

Orang nomor satu di Pemkab Mimika itu menitip pesan kepada seluruh atlet dan ofisial dari berbagai daerah untuk menceritakan hal-hal yang positif tentang Mimika ketika kembali ke daerah asal masing-masing.

"Bawalah kabar baik ke masyarakat di daerah masing-masing, bahwa Mimika itu tidak seburuk seperti yang digambarkan. Mimika sekarang sudah maju dan berkembang," ujarnya.

Menurut bupati, menang atau kalah dalam sebuah pertandingan tidak menjadi masalah, karena yang paling utama di atas segala-galanya yaitu membangun persaudaraan.

"Kita akan jumpa kembali di PON berikutnya. Berlatihlah serius dan tekun untuk bisa meraih prestasi yang lebih baik pada PON XXI di Provinsi Sumatera Utara dan Aceh," kata Omaleng.
Pertandingan final aeromodeling nomor F2D (Control Line Combat) antara Erick Limanhadi dari Provinsi Jawa Timur melawan Meygi Adi Priyanto dari Provinsi Kalimantan Barat di Lapangan Stadion Wania Imipi SP1 Timika, Senin (11/10/2021). (ANTARA/Evarianus Supar)

Tak ada protes

Panitia Pengawas dan Pengarah Aeromodeling PON XX Papua Mayjen TNI Gadang Pambudi memuji pelaksanaan perlombaan aeromodeling yang berlangsung tepat waktu dan sama sekali tidak menyisakan cerita miring, seperti protes dan keluhan lainnya dari para peserta.

"Protes nggak ada, saya nggak pernah mendengar itu. Semua bersikap sportif, mereka semua bisa memahami keputusan dan penilaian yang diambil para wasit, juri dan lain-lain," kata Mayjen Gadang.

Delegasi Teknik Aeromodeling Agung Surya Dewanto menyebut perlombaan aeromodeling PON XX Papua yang berlangsung sejak 4 Oktober 2021 cukup lancar hingga tuntas.

"Alhamdulilah semuanya selesai dengan lancar tanpa ada protes. Memang ada komplain di lapangan, tapi itu bisa diselesaikan dengan baik," jelasnya.

Pewarta: Evarianus Supar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021