Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya meluncurkan sistem pembayaran transportasi Suroboyo Bus menggunakan kartu e-money dengan cara tapping (menempelkan kartu) seperti yang dilakukan di tol.
"Jadi, kalau sebelumnya membayar dengan menggunakan sampah plastik dan menggunakan Qris, maka saat ini pembayaran tapping menggunakan kartu Flazz, seperti di tol-tol. Cukup menempelkan kartu ke mesin yang sudah disiapkan," kata Kepala Dishub Surabaya Irvan Wahyudrajat saat peluncurkan sistem pembayaran baru di Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ), Senin.
Peluncuran sistem pembayaran baru dihadiri berbagai pihak mulai dari Vice President Kantor Fungsional Consumer Card Surabaya Divisi Pengembangan Solusi Kerjasama Transaksi Perbankan Wirya Setiawan, Pemimpin Bidang Bisnis dan Priority Bangking Cabang Utama Surabaya Runita P, dan juga Pimpinan Jasa Raharja Surabaya I Wayan Pica.
Irvan mengatakan, sesuai visi misi Kota Surabaya yang merencanakan sustainable transport, khususnya di bidang transportasi, dan juga untuk merealisasikan misi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk menjadikan Kota Surabaya sebagai smart city atau smart mobility, maka kali ini Dishub menggandeng perbankan dari BCA dan Bank Jatim serta Jasa Raharja cabang Surabaya melaunching alternatif pembayaran baru untuk Suroboyo Bus.
Ia juga menegaskan bahwa sistem pembayaran dengan kartu Flazz ini sudah diberlakukan mulai Senin ini. Tentunya, sistem pembayaran ini semakin menambah alternatif pembayaran dalam menggunakan jasa layanan Suroboyo Bus.
Selama ini, lanjut dia, sistem pembayarannya menggunakan sampah botol plastik, menggunakan pembayaran non tunai melalui scan QRIS, dan kali ini ditambah dengan menggunakan sistem tapping pakai kartu Flazz.
"Jadi, kami menghindari transaksi tunai, karena program Bapak Wali Kota juga terus mengembangkan sistem cashless. Kami juga mendukung program Bank Indonesia (BI) tentang Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), dan juga pembayaran semacam ini sangat cocok di tengah pandemi ini, karena tidak ada proses bersentuhan yang dapat memicu tersebarnya COVID-19," katanya.
Saat itu, Irvan juga menyampaikan terima kasih banyak kepada pihak BCA yang telah membantu alat untuk membantu sistem pembayaran baru itu. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Bank Jatim yang telah mendukung terealisasinya sistem pembayaran baru ini.
Bahkan, ia juga menyampaikan terima kasih kepada pihak Jasa Raharja yang telah memberikan jaminan perlindungan kepada penumpang dan crew Suroboyo Bus.
"Alhamdulillah mulai hari ini kita sudah bisa pakai kartu Flazz untuk bayar Suroboyo Bus. Alhamdulillah juga ketika naik angkutan Suroboyo Bus, itu dijamin oleh asuransi. Untuk tarifnya masih sama, yaitu Rp5 ribu untuk umum dan Rp2.500 untuk pelajar dan mahasiswa," katanya.
Sementara itu, Pimpinan Jasa Raharja Surabaya I Wayan Pica menjelaskan bahwa penumpang dan crew Suroboyo Bus mulai naik di titik keberangkatan hingga titik tujuan diberi perlindungan. Ini menunjukkan bahwa negara ikut hadir untuk melindungi penumpang angkutan umum sesuai undang-undang yang sudah berlaku.
"Perlindungan itu adalah apabila penumpang maupun crew mengalami musibah kecelakaan dan korban luka-luka, maka diberikan perlindungan biaya perawatan sampai Rp20 juta. Lalu kalau korban itu mengalami kecelakaan hingga mengakibatkan meninggal dunia, maka ahli warisnya berhak mendapatkan santunan atau dana perlindungan senilai Rp50 juta. Jadi, ayo naik angkutan umum," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Jadi, kalau sebelumnya membayar dengan menggunakan sampah plastik dan menggunakan Qris, maka saat ini pembayaran tapping menggunakan kartu Flazz, seperti di tol-tol. Cukup menempelkan kartu ke mesin yang sudah disiapkan," kata Kepala Dishub Surabaya Irvan Wahyudrajat saat peluncurkan sistem pembayaran baru di Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ), Senin.
Peluncuran sistem pembayaran baru dihadiri berbagai pihak mulai dari Vice President Kantor Fungsional Consumer Card Surabaya Divisi Pengembangan Solusi Kerjasama Transaksi Perbankan Wirya Setiawan, Pemimpin Bidang Bisnis dan Priority Bangking Cabang Utama Surabaya Runita P, dan juga Pimpinan Jasa Raharja Surabaya I Wayan Pica.
Irvan mengatakan, sesuai visi misi Kota Surabaya yang merencanakan sustainable transport, khususnya di bidang transportasi, dan juga untuk merealisasikan misi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk menjadikan Kota Surabaya sebagai smart city atau smart mobility, maka kali ini Dishub menggandeng perbankan dari BCA dan Bank Jatim serta Jasa Raharja cabang Surabaya melaunching alternatif pembayaran baru untuk Suroboyo Bus.
Ia juga menegaskan bahwa sistem pembayaran dengan kartu Flazz ini sudah diberlakukan mulai Senin ini. Tentunya, sistem pembayaran ini semakin menambah alternatif pembayaran dalam menggunakan jasa layanan Suroboyo Bus.
Selama ini, lanjut dia, sistem pembayarannya menggunakan sampah botol plastik, menggunakan pembayaran non tunai melalui scan QRIS, dan kali ini ditambah dengan menggunakan sistem tapping pakai kartu Flazz.
"Jadi, kami menghindari transaksi tunai, karena program Bapak Wali Kota juga terus mengembangkan sistem cashless. Kami juga mendukung program Bank Indonesia (BI) tentang Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), dan juga pembayaran semacam ini sangat cocok di tengah pandemi ini, karena tidak ada proses bersentuhan yang dapat memicu tersebarnya COVID-19," katanya.
Saat itu, Irvan juga menyampaikan terima kasih banyak kepada pihak BCA yang telah membantu alat untuk membantu sistem pembayaran baru itu. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Bank Jatim yang telah mendukung terealisasinya sistem pembayaran baru ini.
Bahkan, ia juga menyampaikan terima kasih kepada pihak Jasa Raharja yang telah memberikan jaminan perlindungan kepada penumpang dan crew Suroboyo Bus.
"Alhamdulillah mulai hari ini kita sudah bisa pakai kartu Flazz untuk bayar Suroboyo Bus. Alhamdulillah juga ketika naik angkutan Suroboyo Bus, itu dijamin oleh asuransi. Untuk tarifnya masih sama, yaitu Rp5 ribu untuk umum dan Rp2.500 untuk pelajar dan mahasiswa," katanya.
Sementara itu, Pimpinan Jasa Raharja Surabaya I Wayan Pica menjelaskan bahwa penumpang dan crew Suroboyo Bus mulai naik di titik keberangkatan hingga titik tujuan diberi perlindungan. Ini menunjukkan bahwa negara ikut hadir untuk melindungi penumpang angkutan umum sesuai undang-undang yang sudah berlaku.
"Perlindungan itu adalah apabila penumpang maupun crew mengalami musibah kecelakaan dan korban luka-luka, maka diberikan perlindungan biaya perawatan sampai Rp20 juta. Lalu kalau korban itu mengalami kecelakaan hingga mengakibatkan meninggal dunia, maka ahli warisnya berhak mendapatkan santunan atau dana perlindungan senilai Rp50 juta. Jadi, ayo naik angkutan umum," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021