Pariwisata di Banyuwangi, Jawa Timur, mulai bergeliat dan dikunjungi wisatawan setelah pertama dibuka secara bertahap dan terbatas sejak 10 September 2021.

Sebanyak 32 penyelenggara jasa perjalanan wisata yang tergabung dalam Gabungan Perusahaan Haji dan Umrah Nusantara (Gaphura) berkunjung ke Banyuwangi sejak 1 - 6 Oktober 2021. Gaphura merupakan organisasi biro perjalanan wisata halal, haji, dan umrah.

"Kami pernah webinar bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Duta Besar RI untuk Uni Eropa. Di sana kami sharing tentang pariwisata, salah satunya membincangkan Banyuwangi. Dari situ kami para penyelenggara wisata tertarik ke Banyuwangi," kata Ketua Umum Gaphura Ali Mohamad Amin di Banyuwangi, Kamis.

Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 47/2021, katanya, daerah yang masuk PPKM level 2 di Jawa Timur hanya lima kabupaten/kota, dan salah satunya Banyuwangi.

Dari lima kabupaten/kota tersebut, bisa dibilang hanya Banyuwangi yang merupakan daerah destinasi wisata. Dengan PPKM level 2, destinasi sudah boleh dibuka. Sedangkan bagi yang masih level 3 belum diperbolehkan membuka destinasi.

Menurut Ali, selama di Banyuwangi, ia melihat pelaksanaan protokol kesehatan dijalankan dengan baik, sehingga membuat nyaman pengunjung wisata.

Selama di Banyuwangi penyelenggara jasa perjalanan wisata itu berkunjung ke berbagai destinasi, seperti Taman Gandrung Terakota, Taman Nasional Alas Purwo, Dusun Rembang, Bangsring Underwater, Kawah Ijen, dan lainnya.

"Banyuwangi memiliki modal besar, yakni keramahan warganya. Destinasi wisata Banyuwangi juga banyak dikelola masyarakat setempat. Hampir semua anggota penyelenggara yang kami ajak ke sini berkomentar berwisata di Banyuwangi di luar ekspektasi kami," ujar Ali.

Ali menambahkan setelah berkunjung ke Banyuwangi, Gaphura siap membuat paket wisata untuk ditawarkan ke berbagai negara, selain itu juga tentu menyiapkan paket perjalanan wisata untuk wisatawan nusantara.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berterima kasih atas dukungan berbagai pihak, salah satunya Gaphura.

Menurut Ipuk, pariwisata di Banyuwangi dibuat tersegmentasi dengan mengutamakan wisata keluarga, dan banyak dikelola warga setempat melalui kelompok sadar wisata (pokdarwis) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

"Dengan demikian masyarakat turut terlibat, sehingga menggerakkan perekonomian warga," kata Ipuk. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021