Aljazair memanggil duta besarnya untuk Prancis guna berkonsultasi setelah pejabat tersebut mengeluarkan pernyataan "tak bertanggung jawab" terkait Presiden Prancis Emmanuel Macron, demikian dinyatakan kantor presiden Aljazair, Sabtu (2/10).

"Menyusul komentar dari sejumlah sumber menyangkut ... Macron, Aljazair menyatakan mutlak menolak campur tangan yang tak dapat diterima dalam urusan dalam negeri," bunyi pernyataan kantor presiden.
 
"Dihadapkan dengan situasi yang sangat tidak dapat diterima akibat pernyataan-pernyataan tak bertanggung jawab ini, Presiden Abdelmadjid Tebboune memutuskan untuk segera memanggil duta besar tersebut," kata kantor itu.
 
Menurut kantor presiden, pernyataan-pernyataan itu --yang belum disanggah oleh otoritas Prancis, menyakiti syuhada Aljazair yang memperjuangkan kemerdekaan dari Prancis.

"Pernyataan-pernyataan itu merupakan serangan yang tak bisa diterima terhadap kenangan pada para syahid," katanya.

Pada Kamis (30/9), pemerintah mengatakan telah memanggil duta besar Prancis untuk Aljazair setelah Paris memutuskan untuk mengurangi jumlah visa yang mereka keluarkan bagi warga negara Aljazair dan negara-negara lainnya di kawasan Maghreb di Afrika Utara.

Kementerian Luar Negeri Aljazair menggambarkan pemanggilan tersebut, yang dikatakan Prancis sebagai respons atas penolakan pemerintah negara-negara Maghreb untuk menerima kembali para migran ilegal yang dideportasi oleh Paris, sebagai "keputusan sepihak dari pemerintah Prancis."

Sumber: Reuters (*)

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021