Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, melakukan tes usap antigen bagi para siswa, termasuk tenaga pengajar, untuk mengantisipasi adanya penyebaran COVID-19 klaster sekolah setelah dilakukan pembelajaran tatap muka terbatas.

Wali Kota Malang Sutiaji pada Jumat, mengatakan bahwa pelaksanaan tes antigen untuk para siswa dan guru tersebut rencananya akan dilakukan secara reguler oleh Dinas Kesehatan Kota Malang.

"Kami minta dilakukan secara reguler, mulai hari ini dan seterusnya. Saya minta kepada dinas kesehatan, dan labkesda untuk melakukan itu," ujarnya.

Untuk pelaksanaan tes antigen bagi para siswa kali ini, dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 20 dan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Bunulrejo, Kota Malang.

Sutiaji menjelaskan, terkait dengan pelaksanaan tes usap antigen untuk para pelajar tersebut, Dinas Pendidikan, dan Kebudayaan Kota Malang akan diminta untuk membuat surat edaran pemberitahuan kepada para orang tua atau wali murid.

Surat edaran pemberitahuan tersebut, lanjutnya, berisi tentang pelaksanaan tes antigen yang sewaktu-waktu akan dilakukan, dalam upaya untuk mengantisipasi adanya penyebaran virus corona di lingkungan sekolah.

"Untuk siswa, saya akan minta kepala dinas untuk membuat edaran, pemberitahuan kepada orang tua. Jika anaknya sewaktu-waktu diminta swab, mohon diizinkan," ujarnya.

Untuk saat ini, ketersediaan tes antigen yang dimiliki Dinas Kesehatan Kota Malang kurang lebih 25.000. Pemerintah Kota Malang akan memperbanyak tes antigen, termasuk untuk para pelajar dan guru.

"Kami sudah memprogramkan bahwa siswa dan guru, testing dilakukan secara reguler, bukan sewaktu-waktu," katanya.

Sejauh ini, pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas yang dilakukan di wilayah Kota Malang, dilaporkan berjalan dengan lancar dan belum ada klaster penyebaran COVID-19. Diharapkan, penerapan protokol kesehatan diketatkan agar tidak muncul klaster sekolah.

Secara keseluruhan, di Kota Malang ada 15.381 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 14.195 orang dilaporkan telah sembuh, 1.115 orang dinyatakan meninggal dunia dan sisanya berada dalam perawatan.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021