Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendukung Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya segera melaksanakan perkuliahan secara tatap muka usai menggelar vaksinasi COVID-19 terhadap ratusan mahasiswa.

"Silakan Untag lakukan percepatan (perkuliahan tatap muka), sebab salah satu pilar strategis penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM) kita adalah perguruan tinggi," kata Khofifah usai meninjau vaksinasi COVID-19 di Untag Surabaya, Selasa.

Mantan Menteri Sosial itu mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada dasarnya setiap vaksin datang mendapat alokasi buffer sebanyak 5 persen.

Dari 5 persen buffer tersebut, pihaknya bisa melakukan vaksinasi secara kapan pun dan di mana pun.

Dia mencontohkan di Banyuwangi telah mendapat dukungan dari buffer pemprov. Itu sebabnya, mahasiswa Untag dari mana saja sangat memungkinkan di-support.

"Ini dilakukan agar mahasiswa bisa bertemu dengan dosennya, tentu dalam jumlah lebih besar," katanya.

Khofifah mengungkapkan di Jatim telah bebas level 4. Dengan rincian sudah ada enam daerah level 1, sebanyak 19 daerah level 2, dan 13 daerah level 3.

"Artinya, proses untuk mengendalikan konfirmasi COVID-19 insya-Allah bisa kita lakukan dengan berbagai kolaborasi lebih baik lagi. Karena untuk menjaga capaian vaksinasi butuh kita semuanya," katanya.

Sementara itu, Rektor Untag Surabaya Prof. Mulyanto Nugroho pihaknya berencana melakukan kuliah luring pada minggu ke-4 di bulan September untuk program Kelas Internasional.

"Kelas Internasional meliputi prodi manajemen, sipil, arsitek, dan informatika. Ini yg kita dahulukan karena rata-rata di kelas 30 anak," ujarnya.

Untag Surabaya juga segera menggelar perkuliahan tatap muka untuk mahasiswa yang melakukan praktik di laboratorium. Sebab sudah dua tahun mahasiswa tidak masuk ke laboratorium.

"Ketiga, sekarang ini kami sudah menyurati ortu untuk menggelar perkuliahan tatap muka ini. Untuk mahasiswa semester 1 sampai 3 yang jumlahnya ada sebanyak 7 ribu. Jika orang tua mengizinkan segera kita lakukan kuliah luring. Mahasiswa cukup melakukan satu dosis vaksinasi," katanya. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021