Petugas Polresta Sidoarjo menyelidiki kasus dugaan pembunuhan terhadsp dua perempuan kakak beradik berinisial DA dan DR yang ditemukan tewas di dalam sumur rumah mereka di Wedoro, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Selasa.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Sidoarjo AKP Oscar Stefanus mengatakan saat ini pihaknya masih terus mengembangkan kasus pembunuhan kakak beradik tersebut.
"Saat ini masih terus dikembangkan. Nanti sore kami rilis," katanya.
Sebelumnya, anak pasangan Ismanto dengan Riyanti tersebut diduga sebagai korban pembunuhan menyusul di sekitar lokasi kejadian ditemukan ceceran darah.
Baca juga: Polisi ungkap motif pelaku pembunuhan kakak beradik di Sidoarjo
Salah seorang tetangga korban, Mustofa, mengatakan bahwa pada Senin (6/9) dirinya melihat kendaraan korban keluar dari rumah sekitar habis Isya.
"Saya melihat mobil korban keluar rumah," katanya.
Dua gadis di Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Sidoarjo, diduga dibunuh dan mayatnya diceburkan dalam satu sumur di bagian belakang rumah mereka.
"Pada Senin sore setelah Isya, saya melihat mobil warna putih milik Pak Iswanto keluar rumah. Saya pikir yang punya yang mengeluarkan," ucapnya.
Kemudian, orang tua korban yang baru pulang kerja dari warung sekitar pukul 22.00 WIB, terkejut karena mobilnya hilang dan juga mencari dua anaknya yang tidak ada di rumah.
Tragisnya, pada pagi keesokan hari, mereka mendapati kedua putrinya berada di dalam sumur dalam keadaan tidak bernyawa.
Dibantu para tetangga, mereka melaporkan dugaan pembunuhan tersebut ke Polsek Waru. Polisi dibantu tim dari PMK mengevaluasi dua jenasah tersebut dari dalam sumur.
Puput, teman DR mengatakan, ia terakhir bertemu korban pada Hari Minggu lalu.
"DR anaknya sangat baik. Dia kuliah di Akper Sidoarjo. Sedangkan adiknya DA masih duduk di bangku SMP," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Sidoarjo AKP Oscar Stefanus mengatakan saat ini pihaknya masih terus mengembangkan kasus pembunuhan kakak beradik tersebut.
"Saat ini masih terus dikembangkan. Nanti sore kami rilis," katanya.
Sebelumnya, anak pasangan Ismanto dengan Riyanti tersebut diduga sebagai korban pembunuhan menyusul di sekitar lokasi kejadian ditemukan ceceran darah.
Baca juga: Polisi ungkap motif pelaku pembunuhan kakak beradik di Sidoarjo
Salah seorang tetangga korban, Mustofa, mengatakan bahwa pada Senin (6/9) dirinya melihat kendaraan korban keluar dari rumah sekitar habis Isya.
"Saya melihat mobil korban keluar rumah," katanya.
Dua gadis di Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Sidoarjo, diduga dibunuh dan mayatnya diceburkan dalam satu sumur di bagian belakang rumah mereka.
"Pada Senin sore setelah Isya, saya melihat mobil warna putih milik Pak Iswanto keluar rumah. Saya pikir yang punya yang mengeluarkan," ucapnya.
Kemudian, orang tua korban yang baru pulang kerja dari warung sekitar pukul 22.00 WIB, terkejut karena mobilnya hilang dan juga mencari dua anaknya yang tidak ada di rumah.
Tragisnya, pada pagi keesokan hari, mereka mendapati kedua putrinya berada di dalam sumur dalam keadaan tidak bernyawa.
Dibantu para tetangga, mereka melaporkan dugaan pembunuhan tersebut ke Polsek Waru. Polisi dibantu tim dari PMK mengevaluasi dua jenasah tersebut dari dalam sumur.
Puput, teman DR mengatakan, ia terakhir bertemu korban pada Hari Minggu lalu.
"DR anaknya sangat baik. Dia kuliah di Akper Sidoarjo. Sedangkan adiknya DA masih duduk di bangku SMP," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021