Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menandatangani sejumlah kerja sama dengan Rektor Universitas Airlangga Surabaya Prof. Mohammad Nasih di kampus setempat, Senin.
Kerja sama antara Unair dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) meliputi penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendukung pertahanan negara.
Menhan Prabowo menyatakan pentingnya peran sains dan teknologi dalam pertahanan negara. Pihaknya juga menyatakan bahwa pertahanan negara bukan hanya urusan satu sektor, namun multisektor.
Untuk itu, Menhan Prabowo menggandeng universitas-universitas terbaik di Indonesia untuk berkolaborasi.
"Kampus inilah pusatnya otak semua bangsa. Kalau kita mau sungguh-sungguh merdeka dan berdiri di atas kaki sendiri, kita butuh otak-otak terbaik, kita butuh putra-putri terbaik (Universitas) Airlangga," ucap Prabowo.
Prabowo juga memberikan harapan agar pertemuan kali ini menjadi permulaan kerja sama yang baik antara Unair dengan Kemenhan.
Sementara itu, Rektor Unair Prof. Mohammad Nasih mengungkapkan bahwa selama ini Kemenhan menjadi salah satu mitra kampusnya dalam hal pendidikan, sehingga kerja sama ini bukan hal yang relatif baru.
"Kemenhan adalah mitra kami. Kerja sama kami dengan Kemenhan sudah efektif berjalan tiap tahun. Hampir tiap tahun ada dokter spesialis (dari Kemenhan) yang kuliah di Unair. Kami berharap bukan hanya kerja sama pendidikan, namun juga riset dan potensi kerja sama yang lain," ucap Nasih.
Dalam kesempatan itu, Prof. Nasih juga menyebutkan beberapa keunggulan yang dimiliki Unair khususnya dalam hal riset kesehatan. Salah satunya adalah sarana prasarana penelitian berupa Laboratorium Biosafety Level-3 (BSL-3) yang merupakan laboratorium terbesar se-Asia Tenggara.
Prof. Nasih juga menyatakan kesiapan Unair berkontribusi bersama Kemenhan mengembangkan iptek untuk mendukung pertahanan negara.
"Kami siap berkontribusi sesuai kapasitas yang kami punya, dengan ikhtiar dan upaya yang maksimal," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kerja sama antara Unair dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) meliputi penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendukung pertahanan negara.
Menhan Prabowo menyatakan pentingnya peran sains dan teknologi dalam pertahanan negara. Pihaknya juga menyatakan bahwa pertahanan negara bukan hanya urusan satu sektor, namun multisektor.
Untuk itu, Menhan Prabowo menggandeng universitas-universitas terbaik di Indonesia untuk berkolaborasi.
"Kampus inilah pusatnya otak semua bangsa. Kalau kita mau sungguh-sungguh merdeka dan berdiri di atas kaki sendiri, kita butuh otak-otak terbaik, kita butuh putra-putri terbaik (Universitas) Airlangga," ucap Prabowo.
Prabowo juga memberikan harapan agar pertemuan kali ini menjadi permulaan kerja sama yang baik antara Unair dengan Kemenhan.
Sementara itu, Rektor Unair Prof. Mohammad Nasih mengungkapkan bahwa selama ini Kemenhan menjadi salah satu mitra kampusnya dalam hal pendidikan, sehingga kerja sama ini bukan hal yang relatif baru.
"Kemenhan adalah mitra kami. Kerja sama kami dengan Kemenhan sudah efektif berjalan tiap tahun. Hampir tiap tahun ada dokter spesialis (dari Kemenhan) yang kuliah di Unair. Kami berharap bukan hanya kerja sama pendidikan, namun juga riset dan potensi kerja sama yang lain," ucap Nasih.
Dalam kesempatan itu, Prof. Nasih juga menyebutkan beberapa keunggulan yang dimiliki Unair khususnya dalam hal riset kesehatan. Salah satunya adalah sarana prasarana penelitian berupa Laboratorium Biosafety Level-3 (BSL-3) yang merupakan laboratorium terbesar se-Asia Tenggara.
Prof. Nasih juga menyatakan kesiapan Unair berkontribusi bersama Kemenhan mengembangkan iptek untuk mendukung pertahanan negara.
"Kami siap berkontribusi sesuai kapasitas yang kami punya, dengan ikhtiar dan upaya yang maksimal," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021