Tiga ekor lumba-lumba electra atau yang lebih dikenal dengan sebutan paus kepala melon (Peponocephala electra) ditemukan terdampar di Pantai Sidem, Tulungagung, Jawa Timur, Minggu.
Dua dari tiga ekor lumba-lumba itu berhasil didorong kembali ke tengah atau perairan dalam oleh penjaga pantai bersama warga sekitar juga pengunjung/wisatawan.
Sementara satu lainnya masih terdampar dalam kondisi lemah hingga Minggu malam. Sejumlah relawan pecinta satwa yang datang kemudian berusaha menjaga posisi badan tegak dengan kepala menghadap laut agar hidung tetap berada di dalam air.
Mereka juga mendorong mamalia laut itu agar berenang kembali ke tengah.
Namun, kendati sempat berhasil dan paus pembunuh kerdil tampak berenang ke area perairan yang lebih dalam, pada akhirnya satwa dilindungi yang memiliki habitat asli di perairan Jepang ini kembali terseret arus air pasang sehingga terdampar lagi ke pantai yang dangkal.
"Lumba-lumba ini diketahui terdampar sekitar pukul 06.30 WIB, dua ekor berhasil dievakuasi kembali ke laut sementara satu masih upaya penyelamatan," kata Penjaga Pantai Sidem, Yanto Eses.
Belum diketahui penyebab tiga ekor lumba-lumba electra atau paus pembunuh kecil ini terdampar. Dugaan sementara mereka terseret arus laut yang cukup keras saat mencari mangsa ikan kecil di perairan Pantai Popoh dan Sidem yang saling terhubung.
Berjam-jam melakukan upaya evakuasi, dua ekor lumba-lumba akhirnya berhasil didorong ke tengah laut oleh para relawan dan wisatawan sekitar pukul 13.30 WIB.
Menurut Yanto, ikan ini sebenarnya sudah hampir berhasil ke tengah, namun terjangan ombak kembali membawa lumba-lumba ini ke tepian.
"Mungkin tenaganya sudah habis," kata Yanto.
Lumba-lumba ini nampak sudah lemas, berkali-kali didorong ke tengah, kembali lagi ke tepian.
Kejadian satwa langka muncul dan terdampar di pesisir pantai sehari sebelumnya juga terjadi di Pantai Sine, Tulungagung dimana seekor bayi paus bungkuk (Megaptera novaeanglie) terseret arus hingga bibir pantai.
Mamalia laut anakan itu akhirnya berhasil didorong kembali ke tengah laut setelah berulang kali dilakukan percobaan oleh Basarnas dibantu warga sekitar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Dua dari tiga ekor lumba-lumba itu berhasil didorong kembali ke tengah atau perairan dalam oleh penjaga pantai bersama warga sekitar juga pengunjung/wisatawan.
Sementara satu lainnya masih terdampar dalam kondisi lemah hingga Minggu malam. Sejumlah relawan pecinta satwa yang datang kemudian berusaha menjaga posisi badan tegak dengan kepala menghadap laut agar hidung tetap berada di dalam air.
Mereka juga mendorong mamalia laut itu agar berenang kembali ke tengah.
Namun, kendati sempat berhasil dan paus pembunuh kerdil tampak berenang ke area perairan yang lebih dalam, pada akhirnya satwa dilindungi yang memiliki habitat asli di perairan Jepang ini kembali terseret arus air pasang sehingga terdampar lagi ke pantai yang dangkal.
"Lumba-lumba ini diketahui terdampar sekitar pukul 06.30 WIB, dua ekor berhasil dievakuasi kembali ke laut sementara satu masih upaya penyelamatan," kata Penjaga Pantai Sidem, Yanto Eses.
Belum diketahui penyebab tiga ekor lumba-lumba electra atau paus pembunuh kecil ini terdampar. Dugaan sementara mereka terseret arus laut yang cukup keras saat mencari mangsa ikan kecil di perairan Pantai Popoh dan Sidem yang saling terhubung.
Berjam-jam melakukan upaya evakuasi, dua ekor lumba-lumba akhirnya berhasil didorong ke tengah laut oleh para relawan dan wisatawan sekitar pukul 13.30 WIB.
Menurut Yanto, ikan ini sebenarnya sudah hampir berhasil ke tengah, namun terjangan ombak kembali membawa lumba-lumba ini ke tepian.
"Mungkin tenaganya sudah habis," kata Yanto.
Lumba-lumba ini nampak sudah lemas, berkali-kali didorong ke tengah, kembali lagi ke tepian.
Kejadian satwa langka muncul dan terdampar di pesisir pantai sehari sebelumnya juga terjadi di Pantai Sine, Tulungagung dimana seekor bayi paus bungkuk (Megaptera novaeanglie) terseret arus hingga bibir pantai.
Mamalia laut anakan itu akhirnya berhasil didorong kembali ke tengah laut setelah berulang kali dilakukan percobaan oleh Basarnas dibantu warga sekitar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021