RSUD dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo, Jawa Timur, akhirnya memiliki tangki penyediaan liquid oksigen yang dapat didistribusikan ke seluruh ruangan yang ada di rumah sakit untuk pasien, sehingga tidak khawatir kehabisan oksigen.
Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin meresmikan tabung liquid oksigen di RSUD dr. Mohamad Saleh yang didampingi Plt. Direktur RSUD dr. Abraar H.S. Kuddah, Asisten Pemerintahan Gogol Sudjarwo, dan Kepala Pengisian Oksigen CV Candi Surya Gas Paiton Taruna Rahmad Setiadi di rumah sakit setempat, Jumat.
"Efektivitasnya lebih dari 80 persen karena tidak ada lagi kiriman dan menunggu supply, sehingga para dokter tidak lagi khawatir kehabisan oksigen untuk pasien-pasien yang dirawat di rumah sakit itu," kata wali kota yang biasa disapa Habib Hadi ini.
Ia mengapresiasi pada jajaran RSUD dr. Mohamad Saleh yang betul-betul melakukan langkah-langkah cepat dengan adanya liquid oksigen tersebut, sehingga dapat meningkatkan pelayanan yang optimal.
"Pembangunan liquid oksigen itu dianggarkan senilai Rp300 juta dan dana berasal dari refocusing anggaran. Jika tidak ada refocusing anggaran, maka tidak ada dananya, sehingga pengalihan fokus anggaran banyak manfaatnya," tuturnya.
Ia menjelaskan pihaknya menggeser dari anggaran-anggaran yang lainnya dan diutamakan untuk pelayanan kesehatan yang memang menjadi tantangan yang harus dilakukan semuanya.
"Meskipun tersedia liquid oksigen, saya tetap mengingatkan masyarakat agar tetap disiplin dan patuhi protokol kesehatan. Penekanan pengendalian COVID-19 tidak bisa serta merta pemerintah yang melakukan, tapi harus bersama-sama dengan masyarakat," katanya.
Sementara Plt. Direktur RSUD dr Moh. Saleh Probolinggo dr. Abraar H.S. Kuddah menjelaskan mekanisme kinerja liquid oksigen, yakni suatu teknologi yang sebetulnya sudah lama yang ada di Indonesia, cuma di Probolinggo baru saat ini Kota Probolinggo mendapatkan kesempatan tersebut.
"Untuk sementara instalasi liquid oksigen masih untuk ruang kegawatdaruratan, seperti ruang UGD, ICU, ICCU, ruang isolasi dan ruangan-ruangan untuk pasien kelas I ke atas," katanya.
Ia menjelaskan masih ada sekitar 10 titik ruangan berikutnya yang akan diinstalasi liquid oksigen yang bisa langsung dihirup secara normal di ruangan dengan perbandingan biaya relatif cukup murah, lebih efisien dan lebih sehat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin meresmikan tabung liquid oksigen di RSUD dr. Mohamad Saleh yang didampingi Plt. Direktur RSUD dr. Abraar H.S. Kuddah, Asisten Pemerintahan Gogol Sudjarwo, dan Kepala Pengisian Oksigen CV Candi Surya Gas Paiton Taruna Rahmad Setiadi di rumah sakit setempat, Jumat.
"Efektivitasnya lebih dari 80 persen karena tidak ada lagi kiriman dan menunggu supply, sehingga para dokter tidak lagi khawatir kehabisan oksigen untuk pasien-pasien yang dirawat di rumah sakit itu," kata wali kota yang biasa disapa Habib Hadi ini.
Ia mengapresiasi pada jajaran RSUD dr. Mohamad Saleh yang betul-betul melakukan langkah-langkah cepat dengan adanya liquid oksigen tersebut, sehingga dapat meningkatkan pelayanan yang optimal.
"Pembangunan liquid oksigen itu dianggarkan senilai Rp300 juta dan dana berasal dari refocusing anggaran. Jika tidak ada refocusing anggaran, maka tidak ada dananya, sehingga pengalihan fokus anggaran banyak manfaatnya," tuturnya.
Ia menjelaskan pihaknya menggeser dari anggaran-anggaran yang lainnya dan diutamakan untuk pelayanan kesehatan yang memang menjadi tantangan yang harus dilakukan semuanya.
"Meskipun tersedia liquid oksigen, saya tetap mengingatkan masyarakat agar tetap disiplin dan patuhi protokol kesehatan. Penekanan pengendalian COVID-19 tidak bisa serta merta pemerintah yang melakukan, tapi harus bersama-sama dengan masyarakat," katanya.
Sementara Plt. Direktur RSUD dr Moh. Saleh Probolinggo dr. Abraar H.S. Kuddah menjelaskan mekanisme kinerja liquid oksigen, yakni suatu teknologi yang sebetulnya sudah lama yang ada di Indonesia, cuma di Probolinggo baru saat ini Kota Probolinggo mendapatkan kesempatan tersebut.
"Untuk sementara instalasi liquid oksigen masih untuk ruang kegawatdaruratan, seperti ruang UGD, ICU, ICCU, ruang isolasi dan ruangan-ruangan untuk pasien kelas I ke atas," katanya.
Ia menjelaskan masih ada sekitar 10 titik ruangan berikutnya yang akan diinstalasi liquid oksigen yang bisa langsung dihirup secara normal di ruangan dengan perbandingan biaya relatif cukup murah, lebih efisien dan lebih sehat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021