Ika Juwita (30), pekerja di sebuah radio swasta di Kota Kediri, Jawa Timur, mempunyai pengalaman harus operasi sesar pada  Juli tahun 2020.

Namun, dirinya terbantu dengan memanfaatkan layananan JKN-KIS. Memanfaatkan JKN-KIS untuk pembiayaan rawat inap sudah dilakoninya sebanyak empat kali dan selama ini sangat terbantu.  

"Itu sudah memasuki awal pandemi, jadi saya harus menjalani rapid test dulu. Setelah dinyatakan negatif saya dipindahkan ke kamar untuk persiapan operasi. Semuanya lancar dan layanannya baik. Cukup menyerahkan identitas dan KIS saja," kata Ika di Kediri, Kamis.

Ia harus operasi di Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri. Dirinya dirawat selama empat hari tiga malam untuk pemulihan pascaoperasi. 

Meskipun terdaftar sebagai peserta JKN-KIS kelas dua, Ika dititipkan di kamar kelas satu karena kamar kelas dua belum siap untuk ditempati. Bahkan, hingga akhir kepulangannya dari rumah sakit, dirinya tidak juga dipindahkan ke kamar kelas dua.

"Kamar kelas dua baru saja kosong dari pasien sebelumnya sehingga masih perlu disiapkan. Mungkin karena pandemi jadi ada prosedur tertentu untuk mempersiapkan kamar. Mungkin rejeki saya, saya tidak dipindahkan sampai waktunya pulang. Hebatnya lagi saya tidak dibebani biaya," kata dia.

Ia mengungkapkan selama memanfaatkan JKN-KIS dirinya cukup terbantu. Layanan operasi sesar adalah layanan sesar yang kedua. Pada tahun 2015 dirinya juga menjalani operasi yang sama dengan dibiayai JKN-KIS. 

Selain rawat inap, Ika juga memanfaatkan JKN-KIS untuk pengobatan rawat jalan di Klinik Imam Bonjol Kediri. 

Menurut dia, keramahan dokter dan staf klinik tersebut membuatnya nyaman selama berobat. Dengan layanan fasilitas kesehatan yang baik tentunya pasien juga termotivasi untuk berobat dan lekas sembuh. 

"Sakit itu kan tidak enak ya, apalagi kalau pengobatannya mahal dan layanannya acak-acakan. Tapi kondisi ini kan sudah tidak ada lagi. Perpaduan antara BPJS dan fasilitas kesehatan dengan layanan baik seperti ini memotivasi kami untuk terus berobat dan kembali sehat. Terimakasih fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan, akhirnya Indonesia bisa berobat tanpa beban," pungkas Ika. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021