Anette Evania (21), warga Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, memanfaatkan layanan  JKN-KIS untuk perawatan gigi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). 

Annete mengaku rutin melakukan perawatan gigi. Berbekal KIS yang dimilikinya, layanan tersebut diterimanya tanpa harus mengeluarkan uang pribadi.

"Saya beberapa kali pembersihan karang gigi tidak dikenai biaya. Awalnya saya mengira KIS ini untuk sakit secara umum saja, ternyata keluhan kesehatan lain pun juga ditanggung asalkan masih dalam lingkup medis. Saya juga pernah mendapatkan layanan psikolog," kata Anette di Kediri, Jumat.

Mahasiswi Prodi Administrasi Publik Universitas Hang Tuah Surabaya tersebut mengatakan dirinya memanfaatkan layanan pembersihan karang gigi (scaling) terakhir pada Maret tahun 2020.

Annete yang terdaftar sebagai anak Peserta PPU JKN-KIS tersebut mengungkapkan pada pertengahan 2020, ia juga sempat memanfaatkan KIS untuk layanan konseling. Dirinya mengeluhkan sesak nafas hingga akhirnya dirujuk untuk bertemu dengan psikolog di puskesmas yang sama. 

Rujukan tersebut didapatkan dari dokter yang bertugas di poli umum. Setelah menjalani konseling, psikolog berkesimpulan bahwa Anette menderita sesak nafas karena stres dan cemas. Untuk memperbaiki kondisinya, psikolog menyarankan agar Anette tidak berpikir terlalu keras. Selain itu, dirinya juga dibekali obat pereda stres untuk membantunya mengurangi kecemasan.

"Saat itu masih di Surabaya, di Puskesmas Jagir. Memang saat itu sedang banyak pikiran karena sedang persiapan ujian akhir semester. Saya baru tahu juga bahwa ini bisa berdampak hingga sesak nafas. Awalnya saya khawatir terkena COVID-19 karena saat itu kan sedang heboh penularan COVID-19 dimana-mana," ujar Anette.

Atas pengalamannya memanfaatkan JKN-KIS, Anette menyampaikan apresiasi kepada pemerintah. Program JKN-KIS dinilai sangat membantu masyarakat dalam mendapatkan layanan. Program yang dijalankan dengan prinsip Gotong Royong ini memberikan kesempatan kepada orang miskin untuk mengakses layanan kesehatan tanpa mengkhawatirkan biaya. 

Sebagai anak muda, ia berharap agar program ini dapat terus berjalan dan memberikan manfaat kepada peserta.

"Semoga saja program ini terus lestari, berkesinambungan memberikan dampak positif untuk pelayanan kesehatan di Indonesia. Saya merasa puas dengan layanan yang saya terima," pungkas Anette. (*)

 
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021