Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga barang, terutama kebutuhan pokok.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam peresmian pembukaan Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2021, di Istana Negara, Jakarta, Rabu, sebagaimana disaksikan melalui tayangan langsung kanal Youtube Sekretariat Presiden.

"Dalam kesempatan ini saya ingin menekankan beberapa hal untuk menjadi perhatian TPIP dan juga TPID. Jaga terus ketersediaan stok dan stabilitas harga barang-barang utamanya barang-barang kebutuhan pokok," ujar Presiden Jokowi.

Presiden mengatakan dalam kondisi daya beli masyarakat yang menurun, stabilitas harga bahan-bahan pangan sangat penting bagi rakyat.



Oleh sebab itu Kepala Negara meminta agar hambatan yang ada dapat diselesaikan, baik kendala di sisi produksi maupun distribusi.

"Tiap kota harus cek, lihat lapangan bagaimana, apakah ada kendala produksi, apakah ada kendala distribusi," ujar Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi mengatakan pada kuartal II 2021 Indonesia mampu tumbuh 7,07 persen year on year (yoy), dengan inflasi terkendali di angka 1,52 persen yoy, atau jauh di bawah target 2021 yaitu 3 persen.

Tetapi Presiden Jokowi mengingatkan inflasi yang rendah juga bisa menjadi hal yang tidak menggembirakan, karena bisa mengindikasikan turunnya daya beli masyarakat akibat pembatasan aktivitas dan mobilitas. (*)

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021