Produk skincare terbaru Tanah Air, Eveskin, mengampanyekan "Change Your Skin Forever" atau mengubah kulitmu selamanya demi bersaing dengan merek internasional.

Dalam keterangan tertulis di Surabaya, Selasa malam, Eveskin adalah produk skincare dari PT Inti Medika Internasional yang juga segera meluncurkan klinik kecantikan di beberapa kota.

Startup ini didirikan oleh La Rose sebagai Chief Financial Officer (CFO), Delli Iman yang menjabat Chief Marketing Officer (CMO), dan Didin Aminudin menjabat sebagai Komisaris Utama.

Managing Partner Blackstone Capital sekaligus CEO Eveskin, Aldi Sky Wungkana, menyampaikan produk di pasar belum bisa memenuhi kebutuhan perawatan kulit orang Indonesia yang beragam, sedangkan tren pengguna kosmetik selalu meningkat.

"Dan Indonesia diprediksi jadi pasar kelima terbesar di dunia. Solusinya adalah produk yang baik dan tepat guna," ujarnya.

Pihaknya juga mendukung langkah strategis pemerintah mendorong program substitusi impor sebesar 35 persen di industri kosmetik pada 2022 dengan mengutip Fungsional Analis Kebijakan Muda Kemperin, Fitria Rahmawati, dalam webinar "Strategi Memperkuat Penetrasi Produk Kosmetik Lokal di Pasar Domestik: Pentingnya Pengendalian Impor Kosmetik".

Sementara itu, COO Blackstone Capital Rinaldi Yulias menambahkan untuk sementara, Eveskin akan memiliki gudang logistik (fulfillment) di 25 daerah.

"Lalu kami akan ekspansi ke kota-kota lain dan mancanegara ketika cukup siap bersaing dengan merek internasional. Singapura, Vietnam, Filipina, dan Taiwan dipastikan menjadi pasar Eveskin berikutnya karena secara teknis mitra-mitra kami sudah siap di sana," katanya.

Saat ini, kata dia, pihak Eveskin juga sedang dalam proses menjajaki kemitraan dengan perusahaan riset Eropa dan Korea Selatan, termasuk menggandeng perusahaan BUMN untuk mengembangkan produk perawatan wajah dan tubuh.

"Sekaligus membangun teknologi berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk menyesuaikan produk dengan kebutuhan konsumen sehingga memiliki akurasi efektivitas yang cukup tinggi, kemudian memproduksinya secara lokal," tutur dia. (*)
 

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021