Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menyalurkan bantuan paket sembako kepada puluhan pemandu wisata di kawasan wisata Gunung Ijen.
"Bantuan ini memang tidak seberapa, namun ini adalah bentuk ikhtiar dari Pemkab Banyuwangi untuk bersama-sama dengan masyarakat yang kini terdampak berbagai kebijakan dalam rangka mengurangi persebaran COVID-19," kata Bupati Ipuk usai menyalurkan bantuan sembako kepada pelaku wisata di Kecamatan Licin, Banyuwangi, Minggu.
Sepanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dilaksanakan pemerintah pada awal Juli 2021 lalu, lanjut dia, seluruh destinasi wisata memang harus ditutup, dan sehingga banyak para pelaku wisata tak bisa mengais rezeki dari sektor pariwisata.
Bupati Ipuk menyampaikan permohonan maaf karena mengambil kebijakan yang tidak populis. Akan tetapi, hal tersebut adalah wujud dari perhatian pemerintah.
"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami terpaksa harus ada kebijakan PPKM. Hal ini semata-mata untuk pengendalian pandemi," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Ipuk kembali mengajak seluruh masyarakat bersama-sama mematuhi protokol kesehatan.
"Jika disiplin menerapkan protokol kesehatan, insya-Allah persebaran COVID-19 akan segera menurun. Level PPKM Banyuwangi pun akan turut turun. Sehingga secara bertahap tempat wisata juga akan dibuka kembali, ekonomi bisa kembali bergerak," katanya.
Ia mengemukakan, penerima bantuan tersebut tergabung dalam dalam Himpunan Pemandu Khusus Wisata Ijen (HPKWI), yang selama ini mereka menjadi pemandu wisata menemani para wisatawan.
"Selama PPKM ini memang sudah tidak ada aktivitas sama sekali," kata Ipuk.
Sebelumnya, Pemkab Banyuwangi juga telah menyalurkan bantuan paket sembako kepada para pelaku wisata di kawasan Ijen. Tak kurang dari 215 orang. Mereka terdiri dari sopir trooper, ojek troli, warung, dan pelaku usaha lainnya. Selain itu, bantuan juga diserahkan ke pelaku wisata di sejumlah destinasi, seperti Pulau Merah dan Pantai Mustika. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Bantuan ini memang tidak seberapa, namun ini adalah bentuk ikhtiar dari Pemkab Banyuwangi untuk bersama-sama dengan masyarakat yang kini terdampak berbagai kebijakan dalam rangka mengurangi persebaran COVID-19," kata Bupati Ipuk usai menyalurkan bantuan sembako kepada pelaku wisata di Kecamatan Licin, Banyuwangi, Minggu.
Sepanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dilaksanakan pemerintah pada awal Juli 2021 lalu, lanjut dia, seluruh destinasi wisata memang harus ditutup, dan sehingga banyak para pelaku wisata tak bisa mengais rezeki dari sektor pariwisata.
Bupati Ipuk menyampaikan permohonan maaf karena mengambil kebijakan yang tidak populis. Akan tetapi, hal tersebut adalah wujud dari perhatian pemerintah.
"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami terpaksa harus ada kebijakan PPKM. Hal ini semata-mata untuk pengendalian pandemi," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Ipuk kembali mengajak seluruh masyarakat bersama-sama mematuhi protokol kesehatan.
"Jika disiplin menerapkan protokol kesehatan, insya-Allah persebaran COVID-19 akan segera menurun. Level PPKM Banyuwangi pun akan turut turun. Sehingga secara bertahap tempat wisata juga akan dibuka kembali, ekonomi bisa kembali bergerak," katanya.
Ia mengemukakan, penerima bantuan tersebut tergabung dalam dalam Himpunan Pemandu Khusus Wisata Ijen (HPKWI), yang selama ini mereka menjadi pemandu wisata menemani para wisatawan.
"Selama PPKM ini memang sudah tidak ada aktivitas sama sekali," kata Ipuk.
Sebelumnya, Pemkab Banyuwangi juga telah menyalurkan bantuan paket sembako kepada para pelaku wisata di kawasan Ijen. Tak kurang dari 215 orang. Mereka terdiri dari sopir trooper, ojek troli, warung, dan pelaku usaha lainnya. Selain itu, bantuan juga diserahkan ke pelaku wisata di sejumlah destinasi, seperti Pulau Merah dan Pantai Mustika. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021