Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar berencana melibatkan anggota Pramuka untuk membantu pendistribusian bantuan makanan kepada warga yang melakukan isolasi mandiri karena COVID-19.

Wali Kota mengemukakan peran Pramuka selama ini banyak membantu khususnya di masa pandemi COVID-19. Selain mendukung program pemerintah dengan ikut vaksinasi COVID-19, juga telah melakukan kegiatan donor darah dengan jumlah partisipan 111 orang.

"Tema berbakti tanpa henti ini sangat luar biasa sekali. Memang saat ini di masa pandemi kita harus punya perasaan yang sama, saling membantu. Contohnya dinas-dinas dan PKK juga membantu, semua melakukan hal yang sama. Inilah cara untuk kita saling menguatkan dan survive," katanya saat vaksinasi COVID-19, dalam rangkaian peringatan Hari Pramuka ke-60 di Taman Sekartaji, Kota Kediri, Senin.

Salah satu daerah yang melakukan isolasi adalah di sebuah gang, Kelurahan Lirboyo, Kota Kediri. Di darah itu didirikan posko, karena terdapat warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan meninggal dunia. Setelah dilakukan tracing pada kontak erat, didapati ada 7 dari 64 warga yang telah dilakukan tes ternyata positif COVID-19.

Wali Kota Kediri sekaligus Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Kamabicab) Pramuka Kota Kediri ini mengatakan, dalam program vaksinasi ini, total ada 500 dosis vaksin yang diberikan kepada anggota Gerakan Pramuka Kwarcab Kota Kediri mulai tingkat penggalang, penegak hingga pembina.

Ia juga memberikan apresiasi, karena dari hasil pelaksanaan program vaksinasi berjalan lancar. Peserta juga sangat antusias, yang terbukti dari jumlah peserta yang hadir tinggi.

"Alhamdulillah lancar dan sangat antusias bahkan orangtuanya yang lebih antusias. Sampai beberapa kali saya ingatkan untuk tidak berkerumun. Cuma yang namanya adik-adik SMP, SMA ada yang tidak bawa kartu keluarga (KK) ada yang tidak bawa KTA. Tapi, bagus kita siap membantu, ini tadi dari dinas kesehatan juga saya suruh kalau orang tuanya kerja, nanya database-nya di sekolahan," kata dia.

Wali Kota juga mengatakan, kondisi pandemi saat ini membuat tatanan dunia berubah. Untuk itu, kebiasaan masyarakat juga harus berubah menyesuaikan keadaan, dengan harus menggali ide, gagasan serta cara seefektif mungkin untuk mengatasi pandemi COVID-19 saat ini.

"Dunia sekarang keadaannya seperti ini jadi mau tidak mau kita harus cari cara. Tidak bisa pakai cara kebiasaannya, tapi harus cari cara yang baru yaitu survive. Saya juga sudah mengeluarkan instruksi seluruh ASN harus berbagi dan sekarang sudah berjalan dan itu menurut saya luar biasa. UMKM juga kemarin saya kasih tahu mereka harus adaptasi dengan marketplace," ujar dia.

Dalam Hari Pramuka tersebut, mengambil tema "Berbakti Tanpa Henti". Diharapkan, dengan keterlibatan Pramuka ikut serta berpartisipasi membantu pemerintah mengatasi pandemi COVID-19, akan lebih memudahkan mengatasi hal tersebut.

Cheasya Ayu Meidinata, siswa SMPN 3, salah satu peserta vaksinasi mengatakan, dirinya sudah aktif menjadi anggota pramuka sejak SD. Ia ikut serta vaksinasi karena ingin sehat dan terhindar dari COVID-19.

Cheasya juga mengatakan, di masa pandemi saat ini, ia merasa sedih karena kegiatan Pramuka tidak dapat berjalan efektif seperti hari-hari biasanya. Ia juga merasa kangen mengikuti kegiatan Pramuka dan bertemu dengan teman-temannya di sekolah.

"Kadang kepikiran kangen ikut kegiatan Persami, ketemu teman dan main bareng. Tapi yang lebih penting sekarang ini adalah tetap patuh protokol kesehatan supaya semuanya sehat," kata dia.

Sementara itu, hingga Minggu (15/8) di Kota Kediri terdapat 3.621 orang yang telah terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 636 orang yang masih dirawat, 2.654 orang telah sembuh dan 331 orang telah meninggal dunia. 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021