Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya Prof. Mohammad Nuh mengungkapkan Ketua Umum MUI KH Miftachul Akhyar dalam kondisi stabil dan akan menjalani rawat inap di RSI Jemursari setelah mengalami kecelakaan di Tol Salatiga, Jawa Tengah, Kamis.

"Alhamdulillah kondisi kiai Miftachul Akhyar baik. Data-data medik dari rumah sakit di Jawa Tengah tadi sudah disampaikan ke dokter yang ada di sini dan sudah dipelajari, termasuk X-Rai dan rontgen. Dan kesimpulannya baik," kata Prof. Nuh di RSI Jemursari Surabaya.

Selanjutnya, KH Miftachul Akhyar akan menjalani rawat inap di RSI Jemursari Surabaya hingga kondisinya dinyatakan sehat. Selain itu, rawat inap dilakukan mengingat saat ini masih pandemi COVID-19.

"Harus rawat inap. Karena pandemi saat ini istirahat lebih baik, kalau beliau di rumah pasti banyak yang menjenguk. Nanti orang yang akan menjenguk pun diperketat, harus bisa menunjukkan sudah vaksin dan hasil swab antigen," kata Nuh.

Secara umum, kata Prof. Nuh, kondisi KH Miftachul Akhyar sangat stabil, bahkan sudah dapat diajak berbicara.

"Tidak ada keluhan apa-apa, ya mungkin karena kaget, orang sepuh. Yang penting data mediknya bagus. Alhamdulillah kiai tidak apa-apa, sehat. Doakan dalam waktu singkat bisa beraktivitas," ujarnya.

Diungkapkannya, alasan dirujuknya KH Miftachul Akhyar dari Salatiga ke RSI Jemursari Surabaya adalah karena Surabaya adalah rumah Ketum MUI tersebut.

"Kiai tentu lebih nyaman dirawat di Surabaya, lebih nyaman dirawat di rumah sakitnya sendiri. Karena beliau juga Ketua Dewan Pembina RSI Surabaya," ucapnya.

"Saat saya menerima telepon tadi, saya berharap beliau dirawat di RSI. Saya siapkan RSI A. Yani dan Jemursari. Selanjutnya dokter sudah mempelajari semua, insyaallah tinggal observasi saja. Kita doakan dalam waktu singkat, kiai sudah sehat kembali dan bisa beraktivitas normal," ujarnya, menambahkan.

Sebelumnya, Ketua Umum MUI KH Miftachul Akhyar mengalami kecelakaan, di KM 462 Jalan Tol Semarang-Salatiga, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Igbal Alqudusy menjelaskan peristiwa tersebut bermula ketika Toyota Vellfire bernomor polisi S 1447 NT yang ditumpangi Kiai Miftah melaju dari arah Semarang ke Solo.

Dari arah yang sama, melaju sebuah truk yang belum diketahui identitasnya memberi tanda lampu dengan maksud akan mendahului.

Mobil yang melaju di lajur kanan kemudian berpindah ke kiri untuk memberi jalan. Namun, kata Igbal, truk boks yang mendahului tersebut kemudian berpindah ke jalur kiri dan kemudian mengerem mendadak.

Akibatnya, Toyota Vellfire menabrak bagian belakang truk karena jarak yang terlalu dekat dan tidak bisa menghindar. Truk tak dikenal itu sendiri kemudian kabur usai kejadian tersebut.(*)

 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021