Sekitar 1.200 orang di Kota Kediri, Jawa Timur, masih menjalani isolasi mandiri setelah terkonfirmasi positif terpapar virus corona dan hingga kini terus mendapatkan pendampingan dari Satgas Penanganan COVID-19 setempag.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam dialog secara daring di Kediri, Jumat, mengemukakan warga yang menjalani isolasi mandiri bisa melapor pada puskesmas agar mendapatkan pelayanan. Pemerintah Kota Kediri juga memberikan bantuan kepada masyarakat yang menjalani isolasi mandiri.

"Bisa juga telepon di call centre kami melalui WhatsApp di 08113787119 atau telepon di (0354) 2894000. Memang layanan ini kami sediakan mulai Tahun 2020. Masyarakat bisa bertanya mengenai penanganan COVID-19 agar tidak terkena berita hoaks. Kami dari Pemerintah Kota Kediri akan berupaya semaksimal mungkin. Tolong bantu kami agar pandemi ini dapat segera berakhir," katanya.

Ia menegaskan pemerintah kota berupaya keras dalam menangani COVID-19. Pemkot mencoba mengatasi, mulai dari hulu, seperti membatasi mobilitas masyarakat dan juga mendisiplinkan penerapan protokol kesehatan.

Apabila di hulu tertangani dengan baik, katanya, maka di hilirnya pun dapat terkendali. Selain itu, pemkot juga berupaya keras melakukan percepatan vaksinasi bagi masyarakat.

Wali Kota Kediri juga sempat melakukan percakapan dengan pasien COVID-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri secara daring. Mereka adalah Yoyon dan Titin, warga Kota Kediri.

Dalam dialog itu, wali kota mencari informasi awal mula keduanya terkonfirmasi positif COVID-19 serta langkah yang dilakukan apa saja selama isolasi mandiri.

Ia juga memberikan semangat kepada mereka, agar lekas pulih.

Sementara itu, Yoyon menceritakan bahwa saat ini kondisinya sudah jauh lebih baik dan menjalani isolasi di Gedung BLK Kota Kediri, yang dijadikan tepat isolasi terpusat oleh Pemerintah Kota Kediri. Untuk gejala awal yang dirasakan adalah badan meriang, batuk dan pilek.

Hal senada juga diungkapkan Titin yang menjalani isolasi mandiri. Kondisinya saat ini sudah membaik.

Titin juga menegaskan banyaj dukungan dari tetangga yang diberikan kepada keluarga yang diwujudkan dalam bentuk bantuan makanan. Selain itu, bantuan dari pemerintah juga sudah diterima.

Dalam dialog itu, wali kota juga komunikasi dengan Dokter Afiah Efedra dari Kota Kediri.

Dokter Afiah Efedra menjelaskan pasien yang menjalani isolasi mandiri adalah orang tanpa gejala dan orang dengan gejala ringan. Syarat rumah yang boleh untuk isolasi mandiri harus memiliki ventilasi yang baik, kamar tidur dan kamar mandi yang terpisah bagi pasien COVID-19. Selanjutnya pasien isolasi mandiri harus mengukur laju pernafasan dalam satu menit dan kadar oksigen secara berkala.

"Normalnya laju pernafasan dalam satu menit adalah 12 sampai 20 dan kadar oksigen yang diukur dengan oxymeter adalah lebih dari 94 atau 95 persen. Jika laju pernafasan lebih dari 20 kali dan kadar oksigen di bawah 94 persen, maka harus segera ke rumah sakit. Lalu pasien isoman juga tidak boleh panik dan harus selalu menerapkan protokol kesehatan," kata Dokter Afiah.

Di Kota Kediri, hingga Kamis (29/7) terdapat 2.658 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 636 orang yang masih dirawat, 1.792 orang telah sembuh, dan 230 orang telah meninggal dunia.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021