Wali Kota Mojokerto, Jawa Timur Ika Puspitasari melakukan inspeksi mendadak di dua gudang Bulog Cabang Surabaya Selatan. Dalam inspeksinya bersama Kasat Reskrim Polresta Mojokerto Iptu Hari Siswanto, menemukan beras berkutu yang sudah dalam kemasan.
"Iya kita temukan (kutu) ini tadi. Ada kondisi yang kurang layak, maka bisa segera dilakukan penarikan jangan sampai didistribusikan dan harus diganti yang lebih layak lagi," pintanya pada salah satu Kepala Seksi Bulog Cabang Surabaya Selatan, Rabu.
Ning Ita sapaan akrab pemimpin perempuan pertama ini melakukan sidak untuk memastikan beras bansos dari Kementerian Sosial (Kemensos) penerima PPKM 2021 di Kota Mojokerto sebanyak 15.007 KK dalam kondisi layak konsumsi dan berkualitas.
Yakni, Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 3.136 KK, dan Bantuan Sosial Tunai (BST) 11.844 KK yang akan menerima penyaluran beras medium PPKM 2021 dari Kemensos melalui Bulog, transporter, dan Dinsos Kota Mojokerto pada 30 Juli 2021 nanti.
Tak hanya Itu, Ning Ita mengaku, sudah beberapa hari terakhir ini melihat berita di beberapa media, terkait pemberitaan kondisi beras yang kurang layak di daerah lain yang didistribusikan kepada masyarakat atau berkutu.
"Maka dari itu saya ingin memastikan bahwa beras yang ada di Bulog, yang nantinya akan didistribusikan bagi warga Kota Mojokerto ini benar-benar beras yang layak dan berkualitas. Karena kondisi warga saat ini sudah susah, gak mungkin kita beri yang kurang layak," katanya.
Sementara, Kepala Seksi Komersil Bulog Cabang Surabaya Selatan Leo Septyianto memastikan pihaknya akan kembali melakukan pengecekan dan penggantian paket beras medium PPKM 2021 kemasan 10 kilogram yang berkutu.
Namun, dirinya memastikan paket sembako yang akan didistribusikan akhir Juli 2021 tidak dalam kondisi tidak layak konsumsi.
"Siap, dalam proses di Bulog sendiri ada proses pembasmian kutu-kutu. Dan ini juga sedang dilakukan proses itu, seperti di gudang Gunung Gedangan ada tumpukan yang di tutup plastik. Kemudian kita kasih obat hingga kutu-kutunya mati dan menguap," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021