Emas menghapus sebagian besar kerugian awal pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) menjadi ditutup sedikit lebih rendah, setelah berbalik arah bergerak lebih tinggi menyusul pernyataan kebijakan Federal Reserve AS ketika ketua Jerome Powell menyatakan risiko masih menghadang ekonomi AS dari varian virus corona Delta.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, turun tipis 10 sen AS atau 0,01 persen, menjadi ditutup pada 1.799,70 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (27/7/2021), emas berjangka naik tipis 0,6 dolar AS atau 0,03 persen menjadi 1.799,80 dolar AS.
Emas berjangka merosot 2,6 dolar AS atau 0,14 persen menjadi 1.799,20 dolar AS per ounce pada Senin (26/7/2021), setelah jatuh 3,6 dolar AS atau 0,2 persen menjadi 1.801,80 dolar AS pada Jumat (23/7/2021), dan menguat 2,0 dolar AS atau 0,11 persen menjadi 1.805,40 dolar AS pada Kamis (22/7/2021).
Harga turun sedikit setelah pernyataan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), yang mengatakan pemulihan ekonomi AS tetap di jalurnya meskipun ada peningkatan infeksi virus corona, dan mengisyaratkan pembicaraan sedang berlangsung seputar kemungkinan penarikan dukungan kebijakan moneter.
Tetapi emas berubah positif setelah Powell dalam konferensi pers berikutnya mengatakan meningkatnya kasus varian Delta dapat membebani pemulihan di pasar tenaga kerja dan bahwa bank sentral masih "jauh" dari mempertimbangkan menaikkan suku bunga.
Mengistilahkan penurunan awal terhadap pernyataan tersebut sebagai reaksi spontan, Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, mengatakan aksi harga emas yang berombak kemungkinan terjadi karena investor mencerna pernyataan Powell.
“Sementara ekonomi masih menuju ke arah yang benar, kesimpulan keseluruhannya adalah kita masih akan melihat banyak akomodasi tetap ada, dan pengumuman tapering (pengurangan pembelian aset) ini, kapan pun itu terjadi, akan dilakukan secara bertahap dan tidak dipercepat,” tambah Moya.
Suku bunga yang lebih tinggi cenderung membebani emas, karena menaikkan peluang kerugian memegang logam yang tidak memberikan imbal hasil.
Emas juga mendapat dukungan dari sedikit kemunduran dalam dolar setelah pernyataan Powell, membuat emas lebih murah bagi mereka yang memegang mata uang lainnya.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 22,8 sen atau 0,92 persen, menjadi ditutup pada 24,877 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 8,6 dolar atau 0,82 persen, menjadi ditutup pada 1.058,1 dolar per ounce. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, turun tipis 10 sen AS atau 0,01 persen, menjadi ditutup pada 1.799,70 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (27/7/2021), emas berjangka naik tipis 0,6 dolar AS atau 0,03 persen menjadi 1.799,80 dolar AS.
Emas berjangka merosot 2,6 dolar AS atau 0,14 persen menjadi 1.799,20 dolar AS per ounce pada Senin (26/7/2021), setelah jatuh 3,6 dolar AS atau 0,2 persen menjadi 1.801,80 dolar AS pada Jumat (23/7/2021), dan menguat 2,0 dolar AS atau 0,11 persen menjadi 1.805,40 dolar AS pada Kamis (22/7/2021).
Harga turun sedikit setelah pernyataan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), yang mengatakan pemulihan ekonomi AS tetap di jalurnya meskipun ada peningkatan infeksi virus corona, dan mengisyaratkan pembicaraan sedang berlangsung seputar kemungkinan penarikan dukungan kebijakan moneter.
Tetapi emas berubah positif setelah Powell dalam konferensi pers berikutnya mengatakan meningkatnya kasus varian Delta dapat membebani pemulihan di pasar tenaga kerja dan bahwa bank sentral masih "jauh" dari mempertimbangkan menaikkan suku bunga.
Mengistilahkan penurunan awal terhadap pernyataan tersebut sebagai reaksi spontan, Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, mengatakan aksi harga emas yang berombak kemungkinan terjadi karena investor mencerna pernyataan Powell.
“Sementara ekonomi masih menuju ke arah yang benar, kesimpulan keseluruhannya adalah kita masih akan melihat banyak akomodasi tetap ada, dan pengumuman tapering (pengurangan pembelian aset) ini, kapan pun itu terjadi, akan dilakukan secara bertahap dan tidak dipercepat,” tambah Moya.
Suku bunga yang lebih tinggi cenderung membebani emas, karena menaikkan peluang kerugian memegang logam yang tidak memberikan imbal hasil.
Emas juga mendapat dukungan dari sedikit kemunduran dalam dolar setelah pernyataan Powell, membuat emas lebih murah bagi mereka yang memegang mata uang lainnya.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 22,8 sen atau 0,92 persen, menjadi ditutup pada 24,877 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 8,6 dolar atau 0,82 persen, menjadi ditutup pada 1.058,1 dolar per ounce. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021