Aksi Cepat Tanggap (ACT) meluncurkan program Food Careline Services (FCS) yang merupakan layanan antar makanan siap santap ke rumah warga secara langsung dan gratis sebagai upaya pemenuhan gizi bagi mereka yang terdampak pandemi COVID-19.
"Ada hal besar yang kita siapkan untuk merespons, sebagai lembaga civil society kami tidak mungkin tinggal diam. Aksi Cepat Tanggap bekerja sama dengan MUI sebagai keberkahan dan kesejahteraan bangsa. Spirit ini yang kami sampaikan," ujar Presiden Aksi Cepat Tanggap Ibnu Khajar dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa.
Ibnu mengatakan FCS merupakan layanan antar pangan gratis terintegrasi yang berbasis teknologi sebagai solusi untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat terdampak pandemi.
Ia menjelaskan layanan ini bersinergi dengan warung nasi yang tersebar di berbagai wilayah di Jabodetabek untuk menghadirkan 100 paket per warungnya. Sementara di sisi pengantaran, ACT menggandeng Humanity Bikers.
Humanity Bikers akan langsung mengambil nasi dan lauk yang telah disiapkan pemilik warung, lalu mengantarnya ke rumah penelepon layanan FCS. Dengan begitu, bukan hanya berniat membantu masyarakat yang membutuhkan makan, tetapi juga ikhtiar membantu para pelaku usaha makanan.
Sementara itu, Wakil Presiden ACT Dwiko Hari Dastriadi mengatakan untuk menggunakan layanan ini masyarakat cukup menelepon ke nomor 0800-1-165-228 dan melengkapi data administrasi yang diperlukan.
Nantinya, tim akan segera menyiapkan makanan siap saji di Central Kitchen yang tersebar di beberapa wilayah bekerja sama dengan sejumlah rumah makan dan di Humanity Food Bus. Begitu makanan siap, Humanity Bikers akan menjemput makanan tersebut dan mengantarkannya langsung ke rumah penelepon.
"Layanan ini menargetkan sedikitnya 2.000 penelepon masuk tiap harinya. Makanan yang dibagikan pun adalah makanan yang kami perhatikan rasa dan kandungan gizi di dalamnya. Sehingga, selain lapar yang hilang, pemenuhan gizi juga Insya Allah tercukupi," kata dia.
Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan mendukung penuh layanan FCS. Menurutnya, pandemi COVID-19 menjadi momen nyata untuk saling membantu sesama saudara yang membutuhkan.
"Layanan ini menjadi ikhtiar. Saat ini bukan lagi saatnya berwacana. Bukan saatnya saling menyalahkan. Namun ini adalah saatnya kita saling berbagai, peduli, dan saling menolong," kata Amirsyah.
Tidak hanya FCS, untuk mengoptimalkan bantuan makanan ke warga terdampak pandemi, Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) dari ACT turut meluncurkan gerakan Operasi Orang Lapar (OOL).
Lewat operasi ini, MRI akan membagikan paket makanan siap santai menggunakan armada Humanity Food Van. Pekerja informal yang membutuhkan makanan akan menjadi target penerima dalam operasi ini.
Sebelumnya, dalam semangat Indonesia Darurat Solidaritas, ACT dan MUI telah mendistribusikan bantuan masif, 1.000 ton bantuan pangan, 100.000 air minum wakaf dan 1.000 sapi kurban. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Ada hal besar yang kita siapkan untuk merespons, sebagai lembaga civil society kami tidak mungkin tinggal diam. Aksi Cepat Tanggap bekerja sama dengan MUI sebagai keberkahan dan kesejahteraan bangsa. Spirit ini yang kami sampaikan," ujar Presiden Aksi Cepat Tanggap Ibnu Khajar dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa.
Ibnu mengatakan FCS merupakan layanan antar pangan gratis terintegrasi yang berbasis teknologi sebagai solusi untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat terdampak pandemi.
Ia menjelaskan layanan ini bersinergi dengan warung nasi yang tersebar di berbagai wilayah di Jabodetabek untuk menghadirkan 100 paket per warungnya. Sementara di sisi pengantaran, ACT menggandeng Humanity Bikers.
Humanity Bikers akan langsung mengambil nasi dan lauk yang telah disiapkan pemilik warung, lalu mengantarnya ke rumah penelepon layanan FCS. Dengan begitu, bukan hanya berniat membantu masyarakat yang membutuhkan makan, tetapi juga ikhtiar membantu para pelaku usaha makanan.
Sementara itu, Wakil Presiden ACT Dwiko Hari Dastriadi mengatakan untuk menggunakan layanan ini masyarakat cukup menelepon ke nomor 0800-1-165-228 dan melengkapi data administrasi yang diperlukan.
Nantinya, tim akan segera menyiapkan makanan siap saji di Central Kitchen yang tersebar di beberapa wilayah bekerja sama dengan sejumlah rumah makan dan di Humanity Food Bus. Begitu makanan siap, Humanity Bikers akan menjemput makanan tersebut dan mengantarkannya langsung ke rumah penelepon.
"Layanan ini menargetkan sedikitnya 2.000 penelepon masuk tiap harinya. Makanan yang dibagikan pun adalah makanan yang kami perhatikan rasa dan kandungan gizi di dalamnya. Sehingga, selain lapar yang hilang, pemenuhan gizi juga Insya Allah tercukupi," kata dia.
Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan mendukung penuh layanan FCS. Menurutnya, pandemi COVID-19 menjadi momen nyata untuk saling membantu sesama saudara yang membutuhkan.
"Layanan ini menjadi ikhtiar. Saat ini bukan lagi saatnya berwacana. Bukan saatnya saling menyalahkan. Namun ini adalah saatnya kita saling berbagai, peduli, dan saling menolong," kata Amirsyah.
Tidak hanya FCS, untuk mengoptimalkan bantuan makanan ke warga terdampak pandemi, Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) dari ACT turut meluncurkan gerakan Operasi Orang Lapar (OOL).
Lewat operasi ini, MRI akan membagikan paket makanan siap santai menggunakan armada Humanity Food Van. Pekerja informal yang membutuhkan makanan akan menjadi target penerima dalam operasi ini.
Sebelumnya, dalam semangat Indonesia Darurat Solidaritas, ACT dan MUI telah mendistribusikan bantuan masif, 1.000 ton bantuan pangan, 100.000 air minum wakaf dan 1.000 sapi kurban. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021