Kunjungan kapal di Terminal Teluk Lamong (TTL), Surabaya naik sebesar 21,97 persen pada semester I tahun 2021, atau tercatat 694 unit kapal, dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang hanya mencatat 569 unit kapal, meski di tengah pandemi COVID-19.
"Oleh karena itu, kami meyakini adanya peluang untuk terus bertumbuh pada semester II Tahun 2021 apabila melihat kinerja pada semester I ini," kata Direktur Operasi dan Teknik PT TTL, Warsilan di Surabaya, Jumat.
Warsilan, dalam siaran persnya yang diterima wartawan mengatakan, peningkatan kunjungan kapal karena adanya kapal-kapal ad-hoc dari beberapa pelayaran, baik internasional maupun domestik yang sandar di TTL.
Tambahan kapal ad-hoc yang dimaksud adalah tambahan angkutan laut negeri dari KMTC Line, GSL Line, Cosco, CMA, dan Evergreen yang sandar di dermaga Internasional TTL.
Sementara untuk dermaga domestik, kata dia, juga terjadi hal yang sama, yakni penambahan kunjungan kapal dari Mentarimas Multimoda untuk rute bagian timur seperti Ambon, Maluku, dan Sulawesi.
Ia merinci, pada semester I Tahun 2021 arus petikemas TTL sebanyak 368.144 TEUs atau mengalami kenaikan 10,13 persen, dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2020 sebanyak 334.292 TEUs.
"Selain karena adanya penambahan kunjungan kapal dari beberapa agen pelayaran, tambahan pelayaran Internasional yang tergabung dalam CIS Service (OOCL, ONE, dan GSL) juga memberikan pengaruh pada kenaikan arus petikemas," katanya.
Sedangkan untuk komoditi curah kering di semester I tahun 2021 terjadi penurunan, yakni sebanyak 1.418.369 ton atau turun 12,67 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 sebesar 1.624.170 ton.
"Penurunan angka muatan komoditi curah kering dikarenakan kondisi pandemi COVID-19 yang berdampak pada penurunan produksi dari pengguna jasa, serta adanya hambatan negara asal komoditi curah kering sehingga berimbas pada mundurnya proses pemuatan barang dan jadwal kedatangan kapal," katanya.
Warsilan berharap, tahun 2021 TTL dapat mencapai target kinerja sesuai dengan yg direncanakan, karena melihat adanya peluang untuk terus bertumbuh.
Dia juga meminta agar seluruh karwayan TTL tetap bekerja produktif dan lebih disiplin lagi menjalankan protokol kesehatan dan vaksinasi di tengah pandemi COVID-19.
Selain itu Warsilan menjelaskan perusahaan akan terus melakukan digitalisasi pada seluruh layanan bisnis yang terintegrasi dengan layanan dan ekosistem logistik serta meningkatkan kompetensi SDM sesuai standar yang dibutuhkan.
PT Terminal Teluk Lamong adalah anak perusahaan milik PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) yang dibangun sebagai pengembangan dari Pelabuhan Tanjung Perak, dan melayani jasa bongkar muat peti kemas dan curah kering. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Oleh karena itu, kami meyakini adanya peluang untuk terus bertumbuh pada semester II Tahun 2021 apabila melihat kinerja pada semester I ini," kata Direktur Operasi dan Teknik PT TTL, Warsilan di Surabaya, Jumat.
Warsilan, dalam siaran persnya yang diterima wartawan mengatakan, peningkatan kunjungan kapal karena adanya kapal-kapal ad-hoc dari beberapa pelayaran, baik internasional maupun domestik yang sandar di TTL.
Tambahan kapal ad-hoc yang dimaksud adalah tambahan angkutan laut negeri dari KMTC Line, GSL Line, Cosco, CMA, dan Evergreen yang sandar di dermaga Internasional TTL.
Sementara untuk dermaga domestik, kata dia, juga terjadi hal yang sama, yakni penambahan kunjungan kapal dari Mentarimas Multimoda untuk rute bagian timur seperti Ambon, Maluku, dan Sulawesi.
Ia merinci, pada semester I Tahun 2021 arus petikemas TTL sebanyak 368.144 TEUs atau mengalami kenaikan 10,13 persen, dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2020 sebanyak 334.292 TEUs.
"Selain karena adanya penambahan kunjungan kapal dari beberapa agen pelayaran, tambahan pelayaran Internasional yang tergabung dalam CIS Service (OOCL, ONE, dan GSL) juga memberikan pengaruh pada kenaikan arus petikemas," katanya.
Sedangkan untuk komoditi curah kering di semester I tahun 2021 terjadi penurunan, yakni sebanyak 1.418.369 ton atau turun 12,67 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 sebesar 1.624.170 ton.
"Penurunan angka muatan komoditi curah kering dikarenakan kondisi pandemi COVID-19 yang berdampak pada penurunan produksi dari pengguna jasa, serta adanya hambatan negara asal komoditi curah kering sehingga berimbas pada mundurnya proses pemuatan barang dan jadwal kedatangan kapal," katanya.
Warsilan berharap, tahun 2021 TTL dapat mencapai target kinerja sesuai dengan yg direncanakan, karena melihat adanya peluang untuk terus bertumbuh.
Dia juga meminta agar seluruh karwayan TTL tetap bekerja produktif dan lebih disiplin lagi menjalankan protokol kesehatan dan vaksinasi di tengah pandemi COVID-19.
Selain itu Warsilan menjelaskan perusahaan akan terus melakukan digitalisasi pada seluruh layanan bisnis yang terintegrasi dengan layanan dan ekosistem logistik serta meningkatkan kompetensi SDM sesuai standar yang dibutuhkan.
PT Terminal Teluk Lamong adalah anak perusahaan milik PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) yang dibangun sebagai pengembangan dari Pelabuhan Tanjung Perak, dan melayani jasa bongkar muat peti kemas dan curah kering. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021