Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas terus melanjutkan program pembagian bantuan uang tunai Rp300.000 per orang kepada pedagang kaki lima dan warung kecil, seiring pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diperpanjang oleh pemerintah pusat hingga hingga 25 Juli mendatang.

Pada Rabu (21/7) malam, di sela membagikan insentif dari Pemkab Banyuwangi Rp300.000 kepada PKL dan warung kecil di Pasar Jajag, Kecamatan Gambiran, Bupati Ipuk juga memborong habis dagangan salah satu pedagang gorengan terdampak langsung kebijakan PPKM.

"Mohon jangan dilihat nilainya ya Bu. Tapi, setidaknya ini bisa membantu di masa sulit ini. Saya minta maaf harus ada kebijakan PPKM ini," kata Ipuk.

Menurut Ipuk, bantuan Rp300.000 per PKL/warung kecil dikucurkan Pemkab Banyuwangi sejak pekan lalu, dan ditargetkan bisa mencapai lebih dari 3.000 sasaran. Bantuan untuk pelaku seni, wisata, dan jasa transportasi juga disiapkan.

Selain itu, katanya, ada juga Bantuan Sosial Tunai (BST) Kementerian Sosial, yang diperkirakan bulan Juli ini dicairkan Rp600.000 untuk 45.633 keluarga penerima manfaat (KPM).

"Juga ada skema bansos lainnya, yaitu bansos beras yang mulai disalurkan untuk 119.000 per KPM, juga ada Program Keluarga Harapan (PKH) dengan penerima lebih dari 62.000 KPM, dan BLT Dana Desa 21.000 KPM. Tahun ini, Banyuwangi juga mendapat Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) untuk 54.213 usaha mikro di mana masing-masing menerima Rp1.200.000," paparnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Ipuk juga mengedukasi satu per satu para pedagang agar tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Jika kita semua disiplin, angka COVID-19 menurun. Kita bisa kembali berdagang secara normal. Semuanya harus terus disiplin protokol kesehatan. Kalau kita semua lalai, akibatnya juga kita sendiri yang merasakan. Kalau kondisi ingin berjalan baik lagi, tidak ada jalan lain, kita harus semangat dan disiplin prokes," tuturnya. (*)

Astutik, penjual aneka minuman di pinggir jalan, mengatakan, pendapatannya memang turun drastis saat ini. "Jualan saya menurun, bahkan beberapa hari sering tutup karena tidak ada yang beli sejak PPKM Darurat,” ujarnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021