Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas meminta Dinas Sosial setempat agar terus mengawal penyaluran bantuan sosial berupa beras untuk keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan dan KPM Bansos Tunai.
"Saya minta Dinas Sosial terus mengawal pendistribusian berbagai jenis bansos yang disalurkan pemerintah. Pastikan ini sesuai yang ada di DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), sehingga bisa mengurangi beban mereka di masa sulit seperti sekarang," kata Bupati Ipuk usai acara peluncuran penyaluran perdana bantuan beras di Gudang Bulog Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu.
Ia menyebutkan bantuan beras kompensasi PPKM disalurkan kepada 119.235 KPM dan Bansos tunai dam total ada 1.192 ton beras medium dari beras cadangan pemerintah.
"Jadi, ini adalah bansos beras dalam rangka PPKM, ada tambahan beras untuk yang selama ini menjadi bagian dalam Program Keluarga Harapan dan Bantuan Sosial Tunai (BST) Kemensos. Ini dukungan dari pemerintah untuk warga di masa sulit saat ini. Terima kasih Presiden Jokowi. Kami juga beberapa waktu lalu berkirim data ke Mensos Ibu Risma, sekarang dalam proses Insya-Allah Banyuwangi akan mendapat tambahan lagi 3.000 paket," ujarnya.
Selain bansos beras, lanjut Ipuk, Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan pangan non-tunai (BPNT) juga masih ada skema bansos lainnya, yaitu Bantuan Sosial Tunai (BST) Kemensos dan BLT Dana Desa.
Tahun ini, Banyuwangi juga mengawal pencairan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) untuk 54.213 usaha mikro, di mana masing-masing menerima Rp1.200.000.
"Untuk BST sasarannya lebih dari 45.000 KPM yang bulan ini dijadwalkan menerima Rp600.000, akumulasi dari dua bulan BST sebelumnya. Sedangkan BLT dana desa lebih dari 21.000 KPM, per KPM menerima Rp300.000," paparnya.
Ipuk menambahkan, juga ada bantuan dari APBD Banyuwangi berupa uang tunai Rp300.000 per orang yang ditargetkan menjangkau ribuan PKL/pedagang kecil.
"Beberapa waktu lalu juga sudah disalurkan lebih dari 53 ton beras dari gotong royong ASN, dan kami siapkan juga alokasi paket sembako dari APBD," tuturnya.
Pimpinan Kantor Cabang Perum Bulog Banyuwangi Jusri Pakke menjelaskan bantuan beras yang didistribusikan adalah kualitas medium, dan beras bantuan ini berasal dari gabah 2020 yang digiling, ditambah beras pengadaan 2021," katanya.
Beras tersebut didistribusikan mulai Rabu (21/7/2021), secara bertahap ke seluruh kecamatan. "Hari ini Kecamatan Kalipuro, selanjutnya bertahap ke 24 kecamatan yang lain," urai Jusri.
"Target kami maksimal awal Agustus tuntas. Namun kami berupaya agar selesai akhir Juli. Kami lakukan percepatan mengingat bantuan ini sangat dibutuhkan masyarakat," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Saya minta Dinas Sosial terus mengawal pendistribusian berbagai jenis bansos yang disalurkan pemerintah. Pastikan ini sesuai yang ada di DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), sehingga bisa mengurangi beban mereka di masa sulit seperti sekarang," kata Bupati Ipuk usai acara peluncuran penyaluran perdana bantuan beras di Gudang Bulog Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu.
Ia menyebutkan bantuan beras kompensasi PPKM disalurkan kepada 119.235 KPM dan Bansos tunai dam total ada 1.192 ton beras medium dari beras cadangan pemerintah.
"Jadi, ini adalah bansos beras dalam rangka PPKM, ada tambahan beras untuk yang selama ini menjadi bagian dalam Program Keluarga Harapan dan Bantuan Sosial Tunai (BST) Kemensos. Ini dukungan dari pemerintah untuk warga di masa sulit saat ini. Terima kasih Presiden Jokowi. Kami juga beberapa waktu lalu berkirim data ke Mensos Ibu Risma, sekarang dalam proses Insya-Allah Banyuwangi akan mendapat tambahan lagi 3.000 paket," ujarnya.
Selain bansos beras, lanjut Ipuk, Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan pangan non-tunai (BPNT) juga masih ada skema bansos lainnya, yaitu Bantuan Sosial Tunai (BST) Kemensos dan BLT Dana Desa.
Tahun ini, Banyuwangi juga mengawal pencairan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) untuk 54.213 usaha mikro, di mana masing-masing menerima Rp1.200.000.
"Untuk BST sasarannya lebih dari 45.000 KPM yang bulan ini dijadwalkan menerima Rp600.000, akumulasi dari dua bulan BST sebelumnya. Sedangkan BLT dana desa lebih dari 21.000 KPM, per KPM menerima Rp300.000," paparnya.
Ipuk menambahkan, juga ada bantuan dari APBD Banyuwangi berupa uang tunai Rp300.000 per orang yang ditargetkan menjangkau ribuan PKL/pedagang kecil.
"Beberapa waktu lalu juga sudah disalurkan lebih dari 53 ton beras dari gotong royong ASN, dan kami siapkan juga alokasi paket sembako dari APBD," tuturnya.
Pimpinan Kantor Cabang Perum Bulog Banyuwangi Jusri Pakke menjelaskan bantuan beras yang didistribusikan adalah kualitas medium, dan beras bantuan ini berasal dari gabah 2020 yang digiling, ditambah beras pengadaan 2021," katanya.
Beras tersebut didistribusikan mulai Rabu (21/7/2021), secara bertahap ke seluruh kecamatan. "Hari ini Kecamatan Kalipuro, selanjutnya bertahap ke 24 kecamatan yang lain," urai Jusri.
"Target kami maksimal awal Agustus tuntas. Namun kami berupaya agar selesai akhir Juli. Kami lakukan percepatan mengingat bantuan ini sangat dibutuhkan masyarakat," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021