DPC PPP Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, membagikan ratusan paket sembako kepada para pedagang kaki lima terdampak kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
"Pemberian paket sembako ini berlangsung sejak Rabu (14/7) kemarin hingga hari ini. Penyalurannya kami laksanakan bertahap untuk menghindari terjadinya kerumunan," kata Ketua DPC PPP Situbondo Zainiye, Kamis.
Menurut ia, pembagian sembako ini merupakan kegiatan peduli dan berbagi kepada PKL, khususnya yang selama ini berjualan di kawasan alun-alun, karena mereka tidak bisa berjualan seiring diterapkannya PPKM darurat.
"Ini bentuk empati kami kepada para PKL, karena tidak bisa berjualan selama PPKM darurat. Kondisi ini tidak mudah bagi mereka, karena harus kehilangan mata pencahariannya," ujarnya.
Katanya, pembagian paket sembako berupa beras, gula, dan minyak goreng itu dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dan tidak ada acara seremonial.
"Kami bagikan mulai kemarin, setiap satu jam kami batasi 30 orang dan penerima datang langsung kami bagikan. Tak ada acara seremonial," tuturnya.
Zainiye menambahkan, telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat, terkait dengan rencana memfasilitasi PKL berjualan secara daring menggunakan aplikasi.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan pemkab, agar para PKL tetap bisa berjualan meskipun secara daring. Informasinya pemkab juga sudah menyiapkan pernagkatnya," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Pemberian paket sembako ini berlangsung sejak Rabu (14/7) kemarin hingga hari ini. Penyalurannya kami laksanakan bertahap untuk menghindari terjadinya kerumunan," kata Ketua DPC PPP Situbondo Zainiye, Kamis.
Menurut ia, pembagian sembako ini merupakan kegiatan peduli dan berbagi kepada PKL, khususnya yang selama ini berjualan di kawasan alun-alun, karena mereka tidak bisa berjualan seiring diterapkannya PPKM darurat.
"Ini bentuk empati kami kepada para PKL, karena tidak bisa berjualan selama PPKM darurat. Kondisi ini tidak mudah bagi mereka, karena harus kehilangan mata pencahariannya," ujarnya.
Katanya, pembagian paket sembako berupa beras, gula, dan minyak goreng itu dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dan tidak ada acara seremonial.
"Kami bagikan mulai kemarin, setiap satu jam kami batasi 30 orang dan penerima datang langsung kami bagikan. Tak ada acara seremonial," tuturnya.
Zainiye menambahkan, telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat, terkait dengan rencana memfasilitasi PKL berjualan secara daring menggunakan aplikasi.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan pemkab, agar para PKL tetap bisa berjualan meskipun secara daring. Informasinya pemkab juga sudah menyiapkan pernagkatnya," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021