Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengungkapkan pesan yang pernah diterimanya dari pengasuh Pondok Pesantren Al Falah, Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Kiai Haji Zainuddin Djazuli semasa hidup, yang terus dipegangnya hingga kini.
Mas Bup, sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa dirinya diminta untuk selalu mengutamakan kemaslahatan warga Kabupaten Kediri.
"Beliau seorang kiai yang tidak punya kepentingan apapun. Orang yang memperjuangkan keberlangsungan budaya pondok pesantren tetap ada di tanah Jawa. Insya-Allah almarhum husnul khatimah," katanya di Kediri, Sabtu.
Ia juga berduka dengan wafatnya Kiai Haji Zainuddin Djazuli yang merupakan pengasuh Ponpes Al-Falah, Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, tersebut pada Sabtu.
Saat mendengar kabar berpulangnya kiai karismatik tersebut, Mas Bup langsung mengucapkan duka cita kepada pihak keluarga.
"Kita semua telah kehilangan sosok guru yang sangat baik Kiai Haji Ahmad Zainuddin Djazuli. Semoga amal ibadah dan ilmu yang sudah diamalkan beliau diterima di sisi Allah SWT," ujarnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah, Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kediri, Kiai Haji Zainuddin Djazuli wafat setelah mendapatkan perawatan di RSUD dr. Iskak, Tulungagung, karena sakit yang dideritanya.
Sesuai rencana, jenazah juga langsung dikebumikan pemakaman keluarga yang ada di area pesantren, tepatnya di samping masjid Ponpes Al-Falah. Di lokasi tersebut juga ada makam K.H. Djazuli Ustman dan Ibu Nyai Hj. Rodliyah Djazuli.
Gus Muhammad Abdurrahman Al Kautsar, salah satu kerabat almarhum, meminta semua santri, alumni, maupun wali santri untuk tidak menghadiri prosesi pemakaman karena kondisi pandemi.
Ia juga meminta agar mendoakan almarhum K.H. Zainuddin Djazuli dari rumah masing-masing demi kebaikan bersama. Ia juga berterimakasih kepada seluruh santri, alumni dan sebagainya atas doa yang diberikan.
Sebelumnya, putri almarhum K.H. Zainuddin Djazuli, yakni Ning Hj. Farikhah Ismawati juga meninggal dunia awal Juli lalu karena sakit.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Mas Bup, sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa dirinya diminta untuk selalu mengutamakan kemaslahatan warga Kabupaten Kediri.
"Beliau seorang kiai yang tidak punya kepentingan apapun. Orang yang memperjuangkan keberlangsungan budaya pondok pesantren tetap ada di tanah Jawa. Insya-Allah almarhum husnul khatimah," katanya di Kediri, Sabtu.
Ia juga berduka dengan wafatnya Kiai Haji Zainuddin Djazuli yang merupakan pengasuh Ponpes Al-Falah, Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, tersebut pada Sabtu.
Saat mendengar kabar berpulangnya kiai karismatik tersebut, Mas Bup langsung mengucapkan duka cita kepada pihak keluarga.
"Kita semua telah kehilangan sosok guru yang sangat baik Kiai Haji Ahmad Zainuddin Djazuli. Semoga amal ibadah dan ilmu yang sudah diamalkan beliau diterima di sisi Allah SWT," ujarnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah, Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kediri, Kiai Haji Zainuddin Djazuli wafat setelah mendapatkan perawatan di RSUD dr. Iskak, Tulungagung, karena sakit yang dideritanya.
Sesuai rencana, jenazah juga langsung dikebumikan pemakaman keluarga yang ada di area pesantren, tepatnya di samping masjid Ponpes Al-Falah. Di lokasi tersebut juga ada makam K.H. Djazuli Ustman dan Ibu Nyai Hj. Rodliyah Djazuli.
Gus Muhammad Abdurrahman Al Kautsar, salah satu kerabat almarhum, meminta semua santri, alumni, maupun wali santri untuk tidak menghadiri prosesi pemakaman karena kondisi pandemi.
Ia juga meminta agar mendoakan almarhum K.H. Zainuddin Djazuli dari rumah masing-masing demi kebaikan bersama. Ia juga berterimakasih kepada seluruh santri, alumni dan sebagainya atas doa yang diberikan.
Sebelumnya, putri almarhum K.H. Zainuddin Djazuli, yakni Ning Hj. Farikhah Ismawati juga meninggal dunia awal Juli lalu karena sakit.
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021