Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengubah mobil dinas menjadi kendaraan untuk mengangkut warga yang terpapar COVID-19, menyusul tidak seimbangnya jumlah pasien positif dengan mobil ambulans yang tersedia.

Sekretaris Satgas COVID-19 Kota Kediri sekaligus Asisten Administrasi Umum Pemkot Kediri Chevy Ning Suyudi mengatakan bahwa mobil ambulans yang tersedia di puskesmas dan rumah sakit wilayah Kota Kediri sudah tidak mencukupi, baik untuk mengangkut warga dari rumah ke rumah sakit, ke ruang isolasi maupun pemakaman.

"Kebutuhan ambulans ini mendesak, sementara kami akan memakai kendaraan dinas yang bisa dimodifikasi dengan melepas kursi," kata Chevy di Kediri, Jumat.

Chevy menambahkan, Pemkot Kediri telah menghubungi sejumlah pihak untuk bantuan ambulans, tapi sebagian besar tidak berkenan untuk mengangkut pasien COVID-19. Untuk itu, mobil dinas yang ada dimanfaatkan menjadi kendaraan untuk mengangkut pasien yang terpapar COVID-19 baik yang dirujuk ke rumah sakit, tempat isolasi atau yang meninggal dunia.

Untuk saat ini, pemkot masih menyiapkan kendaraan yang ada. Jenis yang akan digunakan di antaranya jenis MPV. Nantinya mobil tersebut akan didesain untuk menjadi mobil ambulans pengangkut warga yang terkonfirmasi COVID-19.

Namun, untuk jumlah sampai saat ini masih dilakukan pendataan. Mobil akan dioperasionalkan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

"Pemkot harus bergerak cepat karena ini menyangkut keselamatan warga Kota Kediri. Yang sudah meninggal juga butuh segera dimakamkan agar tidak terjadi penumpukan jenazah di rumah sakit," kata dia.

Di Kota Kediri, jumlah pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 terus bertambah. Hingga Kamis (8/7) terdapat 1.702 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 171 orang yang masih dirawat, 1.357 orang yang sudah sembuh dan 174 orang telah meninggal dunia.

Dengan semakin banyaknya pasien yang dirawat, membuat kapasitas tempat tidur di rumah sakit juga terkendala. Hal ini karena jumlah pasien yang hendak masuk tinggi.

Bahkan, Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran Kota Kediri, akhirnya memanfaatkan kantin untuk ruang perawatan pasien COVID-19, menyusul semakin banyaknya pasien yang terkonfirmasi positif terpapar virus corona dirawat.

RSUD Gambiran Kota Kediri telah memanfaatkan ruang perawatan biasa menjadi ruang isolasi dengan kapasitas kurang lebih 90 tempat tidur. Fasilitas di ruang tersebut sama seperti ruangan yang lain, meliputi tempat tidur otomatis, oksigen, pendingin ruangan, makan minum gratis, pelayanan dokter spesialis dan pemeriksaan penunjang dengan peralatan yang memadai.

Seiring jumlah pasien yang terus bertambah, kini ruangan untuk kantin juga dimanfaatkan sebagai tempat perawatan pasien COVID-19.

RSUD Gambiran Kediri menambah sekitar 10 tempat tidur isolasi untuk merawat pasien. Ruang perawatan juga diberikan sekat pemisah antara pasien laki-laki dan perempuan. Saat ini, tempat tidur di ruangan kantin sudah terisi delapan pasien dari 10 tempat tidur yang disediakan.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Kediri dokter Fauzan Adima mengatakan bahwa penambahan fasilitas tempat tidur isolasi tersebut juga atas perintah dari Wali Kota Kediri. Selain RSUD Gambiran Kediri, juga dilakukan oleh rumah-rumah sakit di Kota Kediri.

"Sesuai arahan Wali Kota Kediri, sebagai Kota Pelayanan atau The Service City maka kita harus memberikan pelayanan yang terbaik termasuk dalam bidang kesehatan," kata Fauzan Adima. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021