Mantan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh memberikan kuliah umum kepada 124 orang siswa perwira yang sedang menempuh pendidikan di Pusat Pendidikan Lanjutan Perwira (Pusdiklapa) Komando Pendidikan Operasi Laut (Kodikopsla) Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI AL (Kodiklatal).
Siaran pers Bagian Penerangan Kodiklatal menyebutkan bahwa kegiatan kuliah umum tentang operasi laut itu dilaksanakan di Auditorium Gedung R. Sudomo Puslatopsla Kodiklatal, Bumimoro, Surabaya, Rabu, dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Ke-124 siswa Pusdiklapa tersebut terdiri atas siswa Pendidikan Lanjutan Perwira (Diklapa) TNI AL angkatan ke-30, Siswa Pendidikan Matra (Dikmatra) II dan Pendidikan Apilkasi (Dikaplikasi) II tahun 2021.
Hadir dalam acara kuliah umum itu, Komandan Kodiklatal Laksamana Madya TNI Nurhidayat, Wadan Kodiklatal Mayjen TNI (Mar) Lukman, Komandan Kodikopsla Laksma TNI Octavianus Budi Susanto, dan Direktur Latihan Kodiklatal Brigjen TNI (Mar) Suherlan.
Komandan Kodiklatal Laksdya TNI Nurhidayat dalam sambutannya berharap kuliah umum dari mantan orang nomor satu di jajaran TNI AL itu dapat bermanfaat bagi siswa perwira sekaligus sebagai bekal di komando utama operasi yang saat ini sudah besar, yaitu setelah terbentuknya Koarmada I, Koarmada II, dan Koarmada III. Selain itu juga terbentuknya tiga Kotama Pasmar.
Dalam pemaparan materinya, Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh menyampaikan bahwa definisi operasi laut adalah pengerahan kekuatan angkatan laut untuk melaksanakan berbagai kegiatan tempur maupun nontempur dalam keadaan perang maupun damai. Operasi laut ini bisa dalam bentuk operasi tempur laut atau operasi laut sehari hari.
"Dalam seni perang, bagi perwira TNI AL dimulai saat Pendidikan Spesialisasi Perwira (Dikspespa) yang belajar pertarungan sesuai dengan profesi yang dimilki. Sedangkan pada tingkatan siswa Diklapa, para siswa belajar pada tataran seni operasi, salah satunya operasi amphibi dan operasi pemutusan hubungan lawan. Untuk tingkatan di Seskoal, para perwira belajar mengenai strategi meliputi aspek sumber daya dan perencanaan," ujar Bernard yang juga pernah menjabat Komadan Kodiklatal.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa dalam mandala perang secara umum, operasi akan berjalan sama. Adapun yang membedakan adalah taktik di medan pertempuran karena dipengaruhi oleh teknologi yang semakin berkembang dan kemampuan alut utama sistem pertahanan (alutsista) yang dimiliki.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Siaran pers Bagian Penerangan Kodiklatal menyebutkan bahwa kegiatan kuliah umum tentang operasi laut itu dilaksanakan di Auditorium Gedung R. Sudomo Puslatopsla Kodiklatal, Bumimoro, Surabaya, Rabu, dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Ke-124 siswa Pusdiklapa tersebut terdiri atas siswa Pendidikan Lanjutan Perwira (Diklapa) TNI AL angkatan ke-30, Siswa Pendidikan Matra (Dikmatra) II dan Pendidikan Apilkasi (Dikaplikasi) II tahun 2021.
Hadir dalam acara kuliah umum itu, Komandan Kodiklatal Laksamana Madya TNI Nurhidayat, Wadan Kodiklatal Mayjen TNI (Mar) Lukman, Komandan Kodikopsla Laksma TNI Octavianus Budi Susanto, dan Direktur Latihan Kodiklatal Brigjen TNI (Mar) Suherlan.
Komandan Kodiklatal Laksdya TNI Nurhidayat dalam sambutannya berharap kuliah umum dari mantan orang nomor satu di jajaran TNI AL itu dapat bermanfaat bagi siswa perwira sekaligus sebagai bekal di komando utama operasi yang saat ini sudah besar, yaitu setelah terbentuknya Koarmada I, Koarmada II, dan Koarmada III. Selain itu juga terbentuknya tiga Kotama Pasmar.
Dalam pemaparan materinya, Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh menyampaikan bahwa definisi operasi laut adalah pengerahan kekuatan angkatan laut untuk melaksanakan berbagai kegiatan tempur maupun nontempur dalam keadaan perang maupun damai. Operasi laut ini bisa dalam bentuk operasi tempur laut atau operasi laut sehari hari.
"Dalam seni perang, bagi perwira TNI AL dimulai saat Pendidikan Spesialisasi Perwira (Dikspespa) yang belajar pertarungan sesuai dengan profesi yang dimilki. Sedangkan pada tingkatan siswa Diklapa, para siswa belajar pada tataran seni operasi, salah satunya operasi amphibi dan operasi pemutusan hubungan lawan. Untuk tingkatan di Seskoal, para perwira belajar mengenai strategi meliputi aspek sumber daya dan perencanaan," ujar Bernard yang juga pernah menjabat Komadan Kodiklatal.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa dalam mandala perang secara umum, operasi akan berjalan sama. Adapun yang membedakan adalah taktik di medan pertempuran karena dipengaruhi oleh teknologi yang semakin berkembang dan kemampuan alut utama sistem pertahanan (alutsista) yang dimiliki.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021