Pejabat di Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, mengecek ketersediaan oksigen di wilayah itu, seiring dengan meningkatnya kebutuhan oksigen yang dipergunakan untuk penanganan pasien konfirmasi positif COVID-19.

Wali Kota Malang Sutiaji di Kota Malang, Rabu, mengatakan berdasarkan hasil pantauan di lapangan, saat ini ketersediaan oksigen yang dipergunakan untuk penanganan pasien COVID-19 masih cukup.

"Sampai saat ini masih tersedia. Hanya persoalannya adalah keterbatasan tabung. Itu juga menjadi persoalan nasional, karena tabung saat ini impor," katanya.

Sutiaji menjelaskan saat ini ketersediaan oksigen, khususnya untuk kebutuhan rumah sakit, masih dalam kondisi aman. Namun, tidak menutup kemungkinan bisa terjadi kelangkaan jika kondisi saat ini tidak segera dikendalikan.

Ia mengharapkan masyarakat bisa memahami bahwa saat ini merupakan kondisi darurat, dimana tambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 terus meningkat.

Diharapkan masyarakat bisa mengikuti seluruh instruksi selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

"Saya berharap ini bisa segera dikendalikan, masyarakat juga harus tahu bahwa kita benar-benar berada pada situasi darurat. Sehingga kesadaran masyarakat untuk menjaga diri harus ditingkatkan," ujarnya.

Selain melakukan pengecekan terhadap ketersediaan oksigen, Sutiaji bersama Forkopimda Kota Malang juga memantau ketersediaan masker dan obat-obatan yang dipergunakan untuk penanganan COVID-19.

Saat ini, lanjutnya, ketersediaan masker dan obat-obatan untuk penanganan COVID-19, khususnya di wilayah Kota Malang, sudah mulai mengalami kelangkaan. Kondisi tersebut akan segera dikoordinasikan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

"Pemkot Malang akan segera mengambil langkah terkait hal ini dengan berkoordinasi pada Pemprov Jatim," ujarnya.

Hingga saat ini, di Kota Malang, tercatat secara keseluruhan ada 7.284 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, 6.275 orang dilaporkan telah sembuh, 675 dinyatakan meninggal dunia dan sisanya berada dalam perawatan.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021