Pakar Tata Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Dr. lng. lr. Haryo Sulistyarso dilaporkan meninggal dunia, Selasa, setelah dinyatakan positif COVID-19 dan dirawat di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Universitas Airlangga sejak Sabtu (3/7).
Keponakan Haryo, Herdayanto Sulistyo Putro mengungkapkan pamannya tersebut sebelumnya melakukan isolasi mandiri bersama istrinya. Namun kemudian kondisinya memburuk dan dibawa ke RSKI Unair.
"Di bawa ke RSKI sama ibu dari Sabtu (3/7), hari Minggu (4/7) malam baru dapat kamar. Tapi sampai meninggal dunia belum dapat ruangan di ICU karena penuh," ujar pria yang akrab disapa Danang ini.
Dikatakan Danang, Haryo merupakan sosok paman yang ringan tangan dalam membantunya. Bahkan kerap memberi masukan pada Danang yang juga merupakan dosen Departemen Kimia ITS tersebut.
"Beliau sangat baik, meskipun sudah purna ada beberapa proyek juga yang dikerjakan," katanya.
Masih menurut Danang, saat ini istri Haryo masih berada di RSKI. Sementara dua anak dan cucu Haryo tidak bisa ikut dalam pemakaman karena dilakukan sesuai protokol COVID-19.
Dikatakan pria yang juga Satgas COVID-19 ITS ini, pihak kampus akan menggelar pengajian secara daring untuk Haryo yang merupakan dosen purna tugas departemen Perencanaan Wilayah dan Kota ITS dan juga untuk Prof. Dr. Ema Apriliana, MSi, Guru Besar Departemen Matematika ITS.
"Hari ini, ada dua dosen ITS yang meninggal. Kami akan menggelar pengajian secara daring, di rumah ada keluarga saja," katanya.
Duka akan kepergian Haryo turut disampaikan Maia Estianty yang juga merupakan keponakan Haryo.
Dalam postingan instagram Maiaestiantyreal, ibu tiga anak ini mengunggah pesan duka bersama foto Haryo.
"Selamat jalan Om ku sayang. Kami tidak bisa menemani kepergianmu, tapi doa kami menemanimu selalu. Semoga perjalanan pulang kembali ke Allah menyenangkan dan dikumpulkan bersama kekasih Allah. Amin. Al Fatihah untuk om ku Dr lng lr Haryo Sulistyarso. We love you," tulis Maia dalam unggahannya Selasa. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Keponakan Haryo, Herdayanto Sulistyo Putro mengungkapkan pamannya tersebut sebelumnya melakukan isolasi mandiri bersama istrinya. Namun kemudian kondisinya memburuk dan dibawa ke RSKI Unair.
"Di bawa ke RSKI sama ibu dari Sabtu (3/7), hari Minggu (4/7) malam baru dapat kamar. Tapi sampai meninggal dunia belum dapat ruangan di ICU karena penuh," ujar pria yang akrab disapa Danang ini.
Dikatakan Danang, Haryo merupakan sosok paman yang ringan tangan dalam membantunya. Bahkan kerap memberi masukan pada Danang yang juga merupakan dosen Departemen Kimia ITS tersebut.
"Beliau sangat baik, meskipun sudah purna ada beberapa proyek juga yang dikerjakan," katanya.
Masih menurut Danang, saat ini istri Haryo masih berada di RSKI. Sementara dua anak dan cucu Haryo tidak bisa ikut dalam pemakaman karena dilakukan sesuai protokol COVID-19.
Dikatakan pria yang juga Satgas COVID-19 ITS ini, pihak kampus akan menggelar pengajian secara daring untuk Haryo yang merupakan dosen purna tugas departemen Perencanaan Wilayah dan Kota ITS dan juga untuk Prof. Dr. Ema Apriliana, MSi, Guru Besar Departemen Matematika ITS.
"Hari ini, ada dua dosen ITS yang meninggal. Kami akan menggelar pengajian secara daring, di rumah ada keluarga saja," katanya.
Duka akan kepergian Haryo turut disampaikan Maia Estianty yang juga merupakan keponakan Haryo.
Dalam postingan instagram Maiaestiantyreal, ibu tiga anak ini mengunggah pesan duka bersama foto Haryo.
"Selamat jalan Om ku sayang. Kami tidak bisa menemani kepergianmu, tapi doa kami menemanimu selalu. Semoga perjalanan pulang kembali ke Allah menyenangkan dan dikumpulkan bersama kekasih Allah. Amin. Al Fatihah untuk om ku Dr lng lr Haryo Sulistyarso. We love you," tulis Maia dalam unggahannya Selasa. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021