Pengelola RSUD dr. Abdoer Rahem Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Senin, mulai mendirikan tenda darurat guna mengantisipasi apabila terjadi lonjakan kasus positif baru.

Bupati Situbondo Karna Suswandi mengemukakan bahwa pendirian tenda darurat di halaman rumah sakit milik pemkab itu dalam rangka mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan kasus positif baru yang harus ditangani rumah sakit.

"Jadi, ini kami persiapkan semuanya dengan menjaga kemungkinan terburuk," kata Bung Karna, sapaan bupati, saat dihubungi di Situbondo.
 
Tenda darurat mulai diberdirikan di halaman RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Senin (5/7/2021) (ANTARA/Novi H)

Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur RSUD dr. Abdoer Rahem Kabupaten Situbondo, dr. Roekmini mengatakan, tenda darurat didirikan di halaman depan rumah sakit rujukan pasien COVID-19 itu, antisipasi lonjakan kasus positif baru, mengingat ruang isolasi di rumah sakit tersebut saat ini sudah penuh.

Selain itu, tenda milik BPBD tersebut didirikan untuk dijadikan ruang IGD darurat rumah sakit, untuk mengurangi penumpukan pasien COVID-19 di ruang IGD rumah sakit yang terbatas.

"Itu nantinya dijadikan IGD darurat. Kalau memang siap hari ini kami gunakan. Tapi, masih perlu mempersiapkan sarana prasarananya dulu," tuturnya.

Roekmini menambahkan tenda IGD darurat tersebut diperkirakan bisa menampung 10 pasien atau 10 tempat tidur, menyesuaikan besarnya tenda yang ada.

"Kami masih menyiapkan sarana prasarananya, mulai tempat tidur, tabung oksigen dan lainnya," ujarnya.
 
Ruang IGD RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Senin (5/7/2021) (ANTARA/Novi H)

Data sebaran COVID-19 di Situbondo, hingga Minggu (4/7) tercatat 3.284 kasus, rinciannya 2.690 orang sembuh, 274 orang meninggal, dan dalam perawatan 320 orang (85 pasien dirawat di rumah sakit, gedung observasi 8 orang, dan isolasi mandiri 227 orang). (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021