Lapangan tembak di Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya, Jawa Timur, difungsikan menjadi rumah sakit lapangan untuk tempat isolasi mandiri bagi warga terpapar COVID-19.

"Semua yang dimiliki oleh pemkot akan kita manfaatkan untuk melayani warga, termasuk gedung ini," ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat meninjau lapangan tembak Surabaya, Sabtu.

Saat meninjau lapangan Atembak itu, Wali Kota Eri didampingi sejumlah Kepala Perangkat Daerah (KPD) di antaranya Kepala Dinas Kesehatan Febria Rachmanita, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati, Kepala BPB Linmas Irvan Widyanto, dan juga Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara.

Mereka meninjau beberapa ruangan di gedung yang megah itu. Ternyata, banyak ruangan yang sangat luas dan sangat cocok untuk dijadikan ruang isolasi pasien COVID-19. 

Akhirnya, tanpa berpikir panjang, Wali Kota Eri memastikan bahwa lapangan tembak yang direncanakan bertaraf internasional itu sangat cocok untuk dijadikan rumah sakit lapangan menampung pasien COVID-19, terutama yang masih gejala ringan.

Setelah itu, ia langsung menghubungi sejumlah kepala perangkat daerah untuk menerjunkan semua satgasnya demi membersihkan dan menyiapkan fasilitas isolasi mandiri di gedung tersebut. 

Tidak lama kemudian, satgas dari DKRTH, DPRKPCKTR, dan satgas dari Dinas PU Bina Marga dan Pematusan, ditambah satgas dari Dinas Pemuda dan Olahraga, dan beberapa satgas lainnya berdatangan untuk menyiapkan lapangan tembak itu menjadi rumah sakit lapangan penanganan COVID-19.

Wali Kota Eri pun memberikan arahan untuk membersihkan dan memperbaiki beberapa ruangan. Bahkan, di beberapa ruangan juga ditambah fasilitasnya. 

Setelah memberikan berbagai arahan kepada stafnya, Eri menyampaikan bahwa pada Sabtu ini di Surabaya banyak yang melakukan isolasi mandiri.

Bahkan, ia juga memastikan banyak yang ingin masuk ke Hotel Asrama Haji ketika sudah terpapar COVID-19 untuk melindungi keluarganya masing-masing. 

"Hari ini di Asrama Haji yang antre sudah 700 orang, sehingga hari ini kita membuat tempat untuk rumah sakit lapangan isolasi mandiri, seperti di Asrama Haji itu," kata Eri.

Nantinya, kata dia, di tempat itu juga akan ada perawatnya dan lapangan tembak di Kedung Cowek itu terus ditata untuk mempersiapkan rumah sakit lapangan itu. Setidaknya, ada empat tempat yang sangat lebar dan luas yang bisa dijadikan tempat perawatan pasien COVID-19 itu.

"Jadi, dari depan pintu masuk, dari bawah itu akan ada tempat IGD, setelah itu baru dimasukkan ke kamar-kamar. Insya-Allah hari ini kita siapkan semuanya dengan mengerahkan semua satgas,  disiapkan tempat tidurnya dan semuanya. Senin insya-Allah sudah bisa dioperasionalkan rumah sakit di lapangan tembak ini, semoga bisa bermanfaat," ujarnya.

Eri juga mengaku merasa tidak tega ketika melihat warga Surabaya yang terpapar COVID-19. Ia tidak ingin ada warga Surabaya yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik dari kota tercinta ini. 

Makanya, ia pun memastikan bahwa apapun akan dilakukan untuk kepentingan warga Surabaya, yang penting warga Surabaya sehat dan terbebas dari COVID-19. 

"Semua yang dimiliki oleh pemkot akan kita manfaatkan untuk melayani warga, termasuk gedung ini," ujarnya.

Ia juga memastikan bahwa yang akan dirawat di rumah sakit lapangan itu adalah pasien OTG atau gejala ringan, karena khusus yang sudah sesak nafas dan sudah parah akan langsung dirawat di rumah sakit. Sedangkan yang masih gejala ringan bisa dirawat di tempat tersebut. 

"Kalau isolasi di tempat ini kan bisa dipantau oleh dokter, karena di sini nanti juga akan ada dokter, yang paling penting itu. Berbeda kalau isolasi mandiri di rumah, kan tidak ada dokter, sehingga tidak bisa dipantau dan itu yang mengkhawatirkan," katanya.

Wali Kota Eri juga memastikan bahwa kapasitas rumah sakit yang sedang disiapkan itu sekitar 500 pasien lebih. Namun, jumlah itu masih dihitung kembali, karena prosesnya masih terus dilakukan penataan, apalagi masih ada beberapa ruangan yang bisa dipergunakan juga. 

"Tapi, nanti dipastikan lagi dengan bed jumlahnya berapa. Tapi daya tampungnya sekitar 500 pasien lebih," ujarnya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021