Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis, meluncurkan inovasi Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Laboratorium Lingkungan (Simpling) dan Green Living untuk mempermudah pelayanan kepada publik.

Bupati Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengatakan, program Green Living merupakan program edukasi untuk menumbuhkan gaya hidup bersih dan sehat di kalangan warga. Program ini dilaksanakan melalui berbagai kegiatan untuk menanamkan budaya dan kepedulian terhadap lingkungan, seperti green to school (sekolah adiwiyata), green to village (desa/kelurahan berseri) dan green Islamic boarding school (ekopesantren).

"Lewat kegiatan ini, kami harapkan masyarakat bisa memiliki tanggung jawab besar dalam upaya pelestarian lingkungan dan menuju pembangunan berkelanjutan," kata Ipuk dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup 2021 yang digelar di Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi.

Edukasi green living juga diwujudkan lewat layanan Bank Sampah Giat Keliling (Bagiak), dan layanan mobile Bank Sampah mendatangi permukiman sehingga memudahkan warga dalam menabung sampah.

"Banyuwangi juga melakukan program menjaga mata air (Mentari), program ini dilakukan lewat penanaman pohon berdaya serap air tinggi di wilayah bantaran sungai. Alhamdulillah laporan dari DLH menyebutkan total saat ini ada 8 juta pohon yang telah kami tanam," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi, Husnul Chotimah menjelaskan, aplikasi Simpling merupakan layanan jasa pengujian kualitas lingkungan yang berbasis digital.

"Ini cara kami menyiasati pandemi COVID-19 dengan melakukan pelayanan digital. Mereka yang ingin melakukan uji terkait kualitas lingkungan bisa melakukan pendaftaran lewat web dan mengirimkan samplingnya via jasa pengiriman," ujarnya.

Simpling adalah aplikasi pelayanan laboratorium yang telah berbasis web. Perusahaan yang ingin melakukan uji kualitas lingkungan cukup melakukan pendaftaran dan mengisi datanya lewat aplikasi.

Tidak hanya itu, para pengguna jasa juga bisa melihat sejauh mana proses pengujian samplingnya berdasar waktu yang ada dalam fitur.

"Misal, hari ini sudah sejauh apa prosesnya. Hasilnya nanti akan kami kirimkan via email," tuturnya.

Husnul mengatakan, dengan inovasi Simpling tersebut, laboratorium DLH Banyuwangi menjadi laboratorium DLH pertama di Jawa Timur yang telah menerapkan laboratory information management system (LIMS).

"Se-Indonesia, baru tiga laboratorium yang sudah menerapkan LIMS ini. Yakni laboratorium Tanah Bumbu, Kabupaten Tanah Bumbu (Kalimantan Selatan), Kabupaten Bandung (Jawa Barat) dan Kabupaten Banyuwangi," kata Husnul. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021