Tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) pada ruang perawatan dan isolasi yang ada di 19 rumah sakit rujukan COVID-19 di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mencapai 99 persen, yaitu dari kapasitas yang tersedia 1.025 bed (tempat tidur) telah terisi 1.000 orang.

Wakil Bupati Sidoarjo Subandi mengatakan saat ini pihaknya meminta rumah sakit rujukan untuk menambah jumlah bed pada ruang perawatan pasien COVID-19.

"Dari hasil sidak yang dilakukan di tiga rumah sakit rujukan, yakni Mitra Sehat Mandiri Krian, RS Aminah Prambon, dan RS Anwar Medika, rata-rata penambahannya sebanyak 50 bed," ucap wabup di Sidoarjo, Senin.

Ia mengatakan penambahan jumlah bed itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya tambahan pasien COVID-19, mengingat saat ini pasien COVID-19 yang berasal dari luar Sidoarjo jumlahnya juga cukup banyak.

"Bed occupancy rate (BOR) COVID-19 saat ini sudah mencapai 99 persen. Kami minta semua rumah sakit rujukan yang jumlahnya ada 19 agar menambah jumlah bed. Kami upayakan rumah sakit bisa melayani secara maksimal, selain menangani warga Sidoarjo, rumah sakit rujukan juga menangani pasien dari luar Sidoarjo, jumlah cukup banyak," kata Subandi.

Wakil Bupati mengungkapkan di RS Anwar Medika, Balongbendo, jumlah bed sebanyak 80 sudah penuh pasien COVID-19, termasuk 30 orang dirawat di Ruang Isolasi Khusus (RIK).

"RS. Anwar Medika menambah kapasitas dengan membangun tenda dan saat ini tenda sudah terisi 15 orang pasien COVID-19 dari kapasitas tenda maksimal 54 orang," tukasnya.

Wabup Subandi juga memastikan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) di rumah sakit rujukan.

"Kami cek tadi SDM sudah siap semua, nanti kita kirim bantuan tenaga medis dari Pasukan Marinir (Pasmar)," ujar Wabup Subandi.

Subandi memastikan rumah sakit tetap memberikan pelayanan yang baik bagi pasien non-Covid.

"Yang terpenting warga Sidoarjo tetap ter-cover dalam pelayanan kesehatannya," ujarnya.
 

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021