Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surbaya menilai peran Satgas COVID-19 lokal cukup penting dalam membantu pelaksanaan percepatan vaksinasi COVID-19 di sejumlah wilayah Kota Surabaya, Jawa Timur.
Perwakilan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya dr. Meivy Isnoviana di Surabaya, Minggu, menyampaikan, bahwa untuk menekan lonjakan penyebaran COVID-19, diperlukan bantuan dan kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat.
"Kami memerlukan bantuan dari seluruh lapisan untuk penanganan COVID-19," katanya.
Selain itu, lanjut dia, upaya memasifkan kembali satgas-satgas COVID-19 lokal dinilai penting karena bisa membantu mempercepat vaksinasi.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan, bahwa saat ini Pemkot Surabaya sudah menggerakkan Satgas Jaga Kampung untuk mengawasi dan menindak pelanggaran protokol kesehatan yang terjadi setiap wilayah.
Eri juga meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya untuk terus berkolaborasi dengan sejumlah pihak guna mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
"Harapannya seluruh warga yang memiliki mobilitas di Surabaya sudah tervaksin," ujarnya.
Eri juga mengajak seluruh warga Surabaya untuk saling menjaga satu sama lain serta bangkit bersama dengan melakukan berbagai upaya preventif untuk memutus rantai penyebaran COVDI-19. Ia pun meminta kegotong-royongan warga untuk sama-sama membantu pemerintah kota dalam menangani pandemi COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, pihaknya telah melakukan vaksinasi massal yang diprioritaskan di semua RT yang berada di zona merah maupun kuning mulai Kamis (24/6) lalu.
"Kami akan memprioritaskan vaksinasi di zona merah dan zona kuning terlebih dahulu," ujarnya.
Febria menjelaskan vaksinasi tidak hanya ditujukan kepada pelayanan publik, lansia, Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan disabilitas, namun juga seluruh warga yang berada di zona merah dan kuning berusia 18 tahun ke atas sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Ia menambahkan bahwa saat ini, pihaknya sudah memiliki data masyarakat yang sudah menerima vaksin maupun belum. Masyarakat pun tidak perlu khawatir akan ketersedian vaksin, karena Dinkes memiliki jumlah vaksin yang cukup untuk diberikan kepada warga yang berada di zona merah maupun kuning.
"Kami sudah punya datanya dan akan kami teruskan ke seluruh Camat di Kota Surabaya," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Perwakilan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya dr. Meivy Isnoviana di Surabaya, Minggu, menyampaikan, bahwa untuk menekan lonjakan penyebaran COVID-19, diperlukan bantuan dan kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat.
"Kami memerlukan bantuan dari seluruh lapisan untuk penanganan COVID-19," katanya.
Selain itu, lanjut dia, upaya memasifkan kembali satgas-satgas COVID-19 lokal dinilai penting karena bisa membantu mempercepat vaksinasi.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan, bahwa saat ini Pemkot Surabaya sudah menggerakkan Satgas Jaga Kampung untuk mengawasi dan menindak pelanggaran protokol kesehatan yang terjadi setiap wilayah.
Eri juga meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya untuk terus berkolaborasi dengan sejumlah pihak guna mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
"Harapannya seluruh warga yang memiliki mobilitas di Surabaya sudah tervaksin," ujarnya.
Eri juga mengajak seluruh warga Surabaya untuk saling menjaga satu sama lain serta bangkit bersama dengan melakukan berbagai upaya preventif untuk memutus rantai penyebaran COVDI-19. Ia pun meminta kegotong-royongan warga untuk sama-sama membantu pemerintah kota dalam menangani pandemi COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, pihaknya telah melakukan vaksinasi massal yang diprioritaskan di semua RT yang berada di zona merah maupun kuning mulai Kamis (24/6) lalu.
"Kami akan memprioritaskan vaksinasi di zona merah dan zona kuning terlebih dahulu," ujarnya.
Febria menjelaskan vaksinasi tidak hanya ditujukan kepada pelayanan publik, lansia, Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan disabilitas, namun juga seluruh warga yang berada di zona merah dan kuning berusia 18 tahun ke atas sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Ia menambahkan bahwa saat ini, pihaknya sudah memiliki data masyarakat yang sudah menerima vaksin maupun belum. Masyarakat pun tidak perlu khawatir akan ketersedian vaksin, karena Dinkes memiliki jumlah vaksin yang cukup untuk diberikan kepada warga yang berada di zona merah maupun kuning.
"Kami sudah punya datanya dan akan kami teruskan ke seluruh Camat di Kota Surabaya," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021