Sebanyak 22 orang calon aparatur sipil negara dan enam mentor di lingkup Pemkab Tulungagung, Jawa Timur, yang mengikuti kegiatan latihan dasar (Latsar) ASN di Surabaya pada 27 Mei hingga 15 Juni 2021, diharuskan menjalani karantina usai hasil tes cepat antigen dinyatakan reaktif COVID-19, Senin.

"Untuk tiga orang calon ASN yang bergejala kami rawat di ruang isolasi rumah sakit darurat COVID-19, lalu yang 19 orang CASN dan satu mentor dikarantina di Rusunawa UIN SATU. Sisanya untuk lima orang mentor yang juga reaktif COVID-19, namun tidak bergejala menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing," tutur Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Didik Eka.

Tes COVID-19 massal itu diberlakukan terhadap 130 orang calon ASN dan 150 orang mentor, menyusul hasil tes usap PCR terhadap 47 orang calon ASN yang lebih dulu dinyatakan reaktif COVID-19, dengan hasil seluruhnya positif Corona.

Meskipun sepulang dari Surabaya pada 15 Juni mereka sudah dilakukan tes cepat antigen dengan hasil nonreaktif atau negatif COVID-19, Satgas mewajibkan 130 orang calon ASN dan 150 orang mentor untuk kembali dilakukan tes cepat antigen sebelum masuk kerja di dinas masing-masing.

Hal ini untuk memastikan mereka tidak tertular virus corona dari rekan dan mentornya yang lebih dulu terpapar COVID-19.

Namun, dari jumlah itu, yang akhirnya datang ke Dinkes untuk menjalani tes cepat antigen tercatat ada sebanyak 228 orang. Dengan rincian, 127 orang calon ASN dan 101 orang mentor.

"Untuk yang tidak bergejala, mereka akan dikarantina selama lima hari ke depan dan jika kondisinya sudah membaik dan tidak ada gejala lanjutan diperbolehkan pulang.

Sedangkan bagi calon ASN yang mengalami gejala demam, hilang indera penciuman serta flu di rumah sakit darurat COVID-19 yang berlokasi di Puskesmas Pakel serta Puskesmas Ngunut, akan dilakukan tes usap PCR lanjutan sampai hasilnya dinyatakan negatif Corona.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021