Persebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, masuk zona oranye (risiko penularan sedang) dan berada di urutan ke-23 dari 38 kabupaten/kota se-Jatim.
"Sebaran COVID-19 di Situbondo berada di urutan 23 di Jawa Timur. Secara nasional memang ada lonjakan pasien baru positif, dan Situbondo masuk zona oranye di Jatim," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Situbondo, Syaifullah kepada wartawan di Situbondo, Jumat.
Ia mengatakan, satgas setempat terus bergerak cepat untuk mengendalikan penyebaran COVID-19. Selain menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro, lanjut dia, satgas juga menekan mobilitas keluar masuk masyarakat ke Situbondo, dengan melakukan penyekatan dan tes usap antigen di sejumlah pelabuhan penyeberangan.
Kata Syaifullah, saat ini satgas tengah menggalakkan vaksinasi untuk pengendalian Coronavirus. Sesuai perintah Bupati Situbondo Karna Suswandi, katanya, petugas vaksinator diminta turun langsung ke desa-desa melibatkan RT dan RW untuk percepatan vaksinasi.
Ia menyebutkan, hingga saat ini untuk capaian vaksinasi sudah ada sekitar 40 ribu warga selesai divaksin. Vaksin tahap satu sekitar 30 ribuan, sedangkan vaksin tahap dua atau masyarakat yang sudah selesai divaksin dua kali mencapai sekitar 16 ribu orang.
"Pak Bupati meminta agar vaksinasi tak hanya dilakukan di puskesmas tapi turun langsung ke desa-desa. Alhamdulillah, vaksinasi berjalan lancar dan masyarakat cukup antusias mengikuti vaksin," katanya.
Ia menambahkan, stok pengadaan vaksin disesuaikan dengan target sasaran, dan setiap bulannya ada target sasaran yang harus dicapai, mulai dari sasaran pelayan publik, lansia, masyarakat rentan dan masyarakat umum.
"Situbondo vaksinnya menggunakan Sinovac. Kami terus memgimbau kepada masyarakat agar tetap disiplin protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona," tuturnya.
Data sebaran COVID-19 Situbondo, hingga Kamis (17/6) tercatat sebanyak 2.651 kasus, dengan rincian 2.371 sembuh, 204 meninggal dan dirawat 78 orang (17 dirawat di rumah sakit, di gedung observasi 4 orang, isolasi mandiri 55 orang). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Sebaran COVID-19 di Situbondo berada di urutan 23 di Jawa Timur. Secara nasional memang ada lonjakan pasien baru positif, dan Situbondo masuk zona oranye di Jatim," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Situbondo, Syaifullah kepada wartawan di Situbondo, Jumat.
Ia mengatakan, satgas setempat terus bergerak cepat untuk mengendalikan penyebaran COVID-19. Selain menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro, lanjut dia, satgas juga menekan mobilitas keluar masuk masyarakat ke Situbondo, dengan melakukan penyekatan dan tes usap antigen di sejumlah pelabuhan penyeberangan.
Kata Syaifullah, saat ini satgas tengah menggalakkan vaksinasi untuk pengendalian Coronavirus. Sesuai perintah Bupati Situbondo Karna Suswandi, katanya, petugas vaksinator diminta turun langsung ke desa-desa melibatkan RT dan RW untuk percepatan vaksinasi.
Ia menyebutkan, hingga saat ini untuk capaian vaksinasi sudah ada sekitar 40 ribu warga selesai divaksin. Vaksin tahap satu sekitar 30 ribuan, sedangkan vaksin tahap dua atau masyarakat yang sudah selesai divaksin dua kali mencapai sekitar 16 ribu orang.
"Pak Bupati meminta agar vaksinasi tak hanya dilakukan di puskesmas tapi turun langsung ke desa-desa. Alhamdulillah, vaksinasi berjalan lancar dan masyarakat cukup antusias mengikuti vaksin," katanya.
Ia menambahkan, stok pengadaan vaksin disesuaikan dengan target sasaran, dan setiap bulannya ada target sasaran yang harus dicapai, mulai dari sasaran pelayan publik, lansia, masyarakat rentan dan masyarakat umum.
"Situbondo vaksinnya menggunakan Sinovac. Kami terus memgimbau kepada masyarakat agar tetap disiplin protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona," tuturnya.
Data sebaran COVID-19 Situbondo, hingga Kamis (17/6) tercatat sebanyak 2.651 kasus, dengan rincian 2.371 sembuh, 204 meninggal dan dirawat 78 orang (17 dirawat di rumah sakit, di gedung observasi 4 orang, isolasi mandiri 55 orang). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021