Sedikitnya 2.500 rumah warga di lereng Gunung Wilis Kecamatan Pagerwojo dan Sendang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur tidak teraliri listrik akibat kerusakan instalasi PLN, dampak banjir dan longsor, Rabu (16/6) malam hingga Kamis dini hari.
"Kerusakan saat ini sedang diperbaiki. Namun ada beberapa yang kami kesulitan karena akses jalan yang masih terputus," kata Manajerial Unit Layanan Pelanggan PLN Rayon Tulungagung Timbar Imam Priadi di Tulungagung, Kamis (17/6).
Dampak terparah dialami warga Pagerwojo, di mana ada dua ribu lebih hunian yang mengalami padam total akibat ambruknya beberapa tiang listrik tegangan tinggi di wilayah tersebut.
Kondisi hampir serupa dialami lebih dari 500 keluarga di Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo yang mengalami pemadaman total akibat trafo di gardu induk meledak, diduga akibat arus pendek pada kabel saluran tegangan tinggi yang tertimpa pohon.
"Di daerah ini perbaikan masih terkendala akses jalan dan jembatan yang rusak, sehingga petugas tidak bisa membawa tiang pengganti ke sana," kata Imam.
Di Desa Penjor yang ada di ujung wilayah Sendang dan berbatasan langsung dengan hutan lereng kaki Gunung Wilis ini, ada tiga tiang listrik yang roboh dan patah.
Untuk sementara, pihaknya melakukan inventarisasi kerusakan dan apa saja yang dibutuhkan sembari menunggu akses ke lokasi terbuka kembali.
Pemulihan diperkirakan membutuhkan waktu beberapa hari. Kendati saat ini tim teknik PLN terus melakukan upaya penanganan dan perbaikan, suplai listrik ke daerah-daerah pelosok di Kecamatan Sendang baru akan kembali normal setelah akses jalan bisa dilalui kendaraan.
"Kami utamakan yang Pagerwojo dulu karena banyak pelanggan,” katanya.
BPBD Tulungagung mencatat sedikitnya ada sembilan titik longsor teridentifikasi. Empat titik di wilayah Kecamatan Sendang dan lima titik di Kecamatan Pagerwojo. Dua kecamatan ini bersebelahan dan sama-sama berada di kaki lereng Gunung Wilis.
Tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Namun, sejumlah rumah warga dilaporkan rusak akibat longsor. Selain itu, 270 KK di Desa Nglurup, Kecamatan Sendang juga terisolasi imbas rusaknya akses jalan utama menuju desa pegunungan itu.
"(Rencana, red.) kami akan datangkan alat berat untuk mempercepat pemulihan akses jalan, jembatan serta jaringan listrik di desa-desa yang terdampak," kata Bupati Tulungagung Maryoto Birowo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Kerusakan saat ini sedang diperbaiki. Namun ada beberapa yang kami kesulitan karena akses jalan yang masih terputus," kata Manajerial Unit Layanan Pelanggan PLN Rayon Tulungagung Timbar Imam Priadi di Tulungagung, Kamis (17/6).
Dampak terparah dialami warga Pagerwojo, di mana ada dua ribu lebih hunian yang mengalami padam total akibat ambruknya beberapa tiang listrik tegangan tinggi di wilayah tersebut.
Kondisi hampir serupa dialami lebih dari 500 keluarga di Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo yang mengalami pemadaman total akibat trafo di gardu induk meledak, diduga akibat arus pendek pada kabel saluran tegangan tinggi yang tertimpa pohon.
"Di daerah ini perbaikan masih terkendala akses jalan dan jembatan yang rusak, sehingga petugas tidak bisa membawa tiang pengganti ke sana," kata Imam.
Di Desa Penjor yang ada di ujung wilayah Sendang dan berbatasan langsung dengan hutan lereng kaki Gunung Wilis ini, ada tiga tiang listrik yang roboh dan patah.
Untuk sementara, pihaknya melakukan inventarisasi kerusakan dan apa saja yang dibutuhkan sembari menunggu akses ke lokasi terbuka kembali.
Pemulihan diperkirakan membutuhkan waktu beberapa hari. Kendati saat ini tim teknik PLN terus melakukan upaya penanganan dan perbaikan, suplai listrik ke daerah-daerah pelosok di Kecamatan Sendang baru akan kembali normal setelah akses jalan bisa dilalui kendaraan.
"Kami utamakan yang Pagerwojo dulu karena banyak pelanggan,” katanya.
BPBD Tulungagung mencatat sedikitnya ada sembilan titik longsor teridentifikasi. Empat titik di wilayah Kecamatan Sendang dan lima titik di Kecamatan Pagerwojo. Dua kecamatan ini bersebelahan dan sama-sama berada di kaki lereng Gunung Wilis.
Tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Namun, sejumlah rumah warga dilaporkan rusak akibat longsor. Selain itu, 270 KK di Desa Nglurup, Kecamatan Sendang juga terisolasi imbas rusaknya akses jalan utama menuju desa pegunungan itu.
"(Rencana, red.) kami akan datangkan alat berat untuk mempercepat pemulihan akses jalan, jembatan serta jaringan listrik di desa-desa yang terdampak," kata Bupati Tulungagung Maryoto Birowo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021