PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berkomitmen mendukung pemerataan ketersediaan jaringan gas hingga ke pelosok negeri dengan menghadirkan pabrik pipa PE (Polyethylene) berlokasi di Klari, Karawang Timur, Jawa Barat.

Pabrik yang dikelola PT PGAS Solution selaku anak usaha PGN ini merupakan pabrik pipa PE pertama di Pertamina Group dan siap mendukung program kerja holding migas. 

Direktur Operasi PT PGAS Solution Edi Armawiria dalam keterangan pers yang diterima di Surabaya, Kamis, menyampaikan bahwa pabrik pipa PE menjadi langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan pipa yang digunakan sebagai material utama konstruksi jaringan pipa gas rumah tangga.

Adapun pipa yang diproduksi PT PGAS Solution diberi merek “Solfipe”, yang memiliki jenis diameter mulai dari 20mm hingga 110mm dan terdiri dari dua tipe, yaitu MDPE-80 (Medium Density Polyethylene) untuk jaringan gas dan HDPE-100 (High Density Polyethylene) merupakan jenis pipa yang biasa digunakan untuk subduct, fiber optik, air, dan lainnya.

“Solfipe untuk pipa gas MDPE-80 sudah memiliki nilai TKDN di atas 25 persen dan untuk Pipa HDPE-100 dengan nilai TKDN di atas 48 persen,” sebut Edi.

Selain itu, Solfipe juga sudah mendapatkan sertifikat dari LEMIGAS yang proses pengujiannya menggunakan standard ISO 4437, merupakan standar pengujian kualitas pipa PE, sehingga dapat dipastikan semua pipa telah sesuai standar dan aman.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar menambahkan bahwa pabrik pipa PE merupakan inovasi dan pencapaian dari PT PGAS Solution selaku bagian dari subholding gas dalam meningkatkan efisiensi biaya pembangunan.

Selain itu, masifnya pembangunan jargas rumah tangga perlu juga didukung dengan ketersediaan stok pipa PE. Hal ini juga menjadi upaya meningkatkan produk TKDN guna mendukung proyek strategis jargas rumah tangga, khususnya untuk proyek jargas jangka pendek menengah tahun 2021-2022.

"Tingginya biaya investasi konstruksi jaringan gas menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi. Biaya material menjadi salah satu penyumbang tertinggi dalam sebuah proses pembangunan infrastruktur. Meskipun demikian, komitmen pemerintah untuk terus mengoptimalkan pemerataan pemanfaatan gas bumi di Indonesia melalui jaringan gas rumah tangga tetap harus dilaksanakan dan didukung penuh," ujar Achmad.

Ia menimpali, "Hadirnya pabrik pipa PE di PGAS Solution dapat menekan biaya pembangunan infrastruktur gas, karena selama ini biaya material selalu menjadi porsi terbesar dalam sebuah proses pembangunan infrastruktur gas.”

Pewarta: Fiqih/DK

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021