Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK) PDI Perjuangan menuntaskan kompetisi ide bisnis kerakyatan bertajuk "Perjuangan Business Plan Competition" yang digelar sejak Mei 2021.

"Total ada 184 tim yang mengikuti dari berbagai daerah di Tanah Air," ujar Sekretaris BPEK PDIP Rahmad Handoyo melalui keterangan pers yang diterima di Surabaya, Rabu sore.

Pihaknya berterima kasih kepada seluruh peserta yang datang dari berbagai kabupaten/kota se-Indonesia, dan berkomitmen terus mendorong tumbuhnya wirausahawan-wirausahawan baru mengusung semangat bisnis kerakyatan.

"Bisnisnya tetap feasible, namun memiliki nilai pemberdayaan warga yang tinggi," ucapnya.

Setelah melalui berbagai proses penilaian, juara pertama dengan hadiah modal usaha Rp25 juta disabet tim "Juara" yang beranggotakan sejumlah mahasiswa Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya.

Mereka memaparkan ide bisnis olahan limbah cangkang kerang menjadi bahan makanan.

Kemudian, juara II adalah tim "MyCap" dari anak-anak muda di Kudus yang mengembangkan platform berbasis artificial intelligence untuk membantu para teman tuli dalam berkomunikasi.

Juara III didapatkan oleh tim "Duo Srikandi" dari DI Yogyakarta yang mengusung bisnis kemasan berkelanjutan dengan memanfaatkan bahan-bahan daur ulang dan menggandeng berbagai komunitas lokal.

Lalu, juara IV dianugerahkan kepada "Swadesa Farm" yang mengusung bisnis ternak ayam terpadu di Pulau Bali.

Rahmad Handoyo menilai ide bisnis dari peserta sangat luar biasa karena memberdayakan warga, serta melibatkan karang taruna, tetangga, penyandang disabilitas, komunitas perempuan dan sebagainya.

"Ini membuktikan bahwa sebenarnya anak-anak muda kita selalu kreatif dan punya visi pemberdayaan ekonomi warga. BPEK PDI Perjuangan akan terus mendorong lahirnya anak-anak muda yang memiliki visi kewirausahaan dengan jiwa kerakyatan, progresif, inovatif, sekaligus berjiwa sosial," tutur Rahmad juga anggota DPR RI tersebut. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021