Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 memasifkan pelaksanaan tes cepat antigen dan tes usap massal kepada para pedagang di sentra PKL maupun pasar tradisional di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Koordinator Penegakan Hukum dan Kedisiplinan Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya Eddy Christijanto di Surabaya, Senin, mengatakan, tes COVID-19 ini terus dilakukan sebagai langkah deteksi dini untuk mencegah penyebaran COVID-19.

"Jadi Tim Swab Hunter akan terus menyasar ke tempat-tempat lain yang berpotensi menimbulkan kerumunan," katanya.

Menurut dia, Tim Swab Hunter selama ini telah menyasar ke beberapa pasar tradisional di 31 kecamatan Surabaya. Sedangkan untuk di lingkup kecamatan, Swab Hunter dilaksanakan oleh jajaran kecamatan, polsek, koramil serta puskesmas setempat.

Eddy mengatakan seperti halnya yang dilakukan Tim Swab Hunter menyasar para pedagang di Sentra Pedagang Kaki Lima (PKL) Masjid Nasional Al-Akbar dan Pasar Gembong Asih pada Minggu (13/6). Dari hasil tes COVID-19 di kedua lokasi ini, petugas berhasil menemukan tiga orang pedagang positif COVID-19.

Bagi Eddy, satu orang yang positif COVID-19 bisa menyebarkan kepada 100 orang. Sehingga, lanjut dia, yang harus diantisipasi dan dicegah lebih dini supaya bisa dilakukan isolasi agar tidak melakukan penyebaran ke warga yang lain.
 
Menurut Eddy, Pasar Gembong Asih dipilih karena menjadi salah satu pusat kerumunan. Selain itu, kata dia, banyak di antara para pedagang di pasar itu  berasal dari Kabupaten Bangkalan, Madura.

Meski telah tinggal di Kota Surabaya, Kepala Satpol PP Kota Surabaya ini mengatakan para pedagang itu juga sering melakukan mobilitas tinggi dari Surabaya ke Bangkalan.

"Meski rumahnya di sini, tapi pulang pergi mereka ke daerah Bangkalan. Ini kami tidak tahu kapan, dan harinya apa?. Sehingga kami deteksi sedini mungkin dan ketika masuk ke Surabaya itu betul-betul clear dan tidak ada penyebaran COVID-19 lebih jauh," katanya. (*)

 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021