Kampung edukasi sampah di Sekardangan, Sidoarjo, Jawa Timur memanfaatkan panel tenaga surya untuk menggerakkan pompa hidroponik, lampu ultra violet (UV) guna percepatan pertumbuhan tanaman serta lampu penerangan jalan.

Pegiat lingkungan kampung edukasi sampah Edi Priyanto saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Minggu, mengatakan dengan menggunakan energi panel surya bisa menekan pengeluaran biaya listrik untuk hidroponik.

"Selama pandemi COVID-19 kami memanfaatkan hasil tanaman hidroponik untuk mencukupi kebutuhan pangan. Dan dengan menggunakan panel energi surya ini kami bisa menghemat hingga Rp100 ribu untuk kebutuhan listrik," katanya di sela penerimaan kunjungan puluhan pemuda yang tergabung dalam pemuda peduli lingkungan asri dan bersih (Pepelingasih) Kabupaten Sidoarjo.

Ia mengatakan pemasangan panel tenaga surya telah dilakukan di atas ruang kreatif, dengan mekanisme kerja disimpan dalam batere yang mampu menghasilkan 1.000 watt.

"Daya listrik dari tenaga surya tersebut mampu dimanfaatkan untuk menggerakkan pompa hidroponik, lampu ultra violet (UV) untuk percepatan pertumbuhan tanaman serta lampu penerangan jalan," katanya.

Dalam kunjungan tersebut, kata dia, dilakukan dalam rangkaian kegiatan green class dan green festival kegiatan pemilihan duta pemuda peduli lingkungan asri dan bersih Kabupaten Sidoarjo.

"Kami menyambut baik dan mengapresiasi atas kegiatan para milenial yang turut peduli terhadap permasalahan pengelolaan lingkungan. Peran generasi muda sangat dibutuhkan untuk mengkampanyekan gerakan pemilahan sampah mulai dari rumah tangga," ujarnya.

Menurutnya, pemilahan dan pengolahan sampah yang dilakukan mulai dari rumah tangga tersebut akan efektif dalam pengurangan volume sampah yang dibuang oleh masyarakat.

"Setidaknya 75 persen volume sampah akan bisa terkurangi," tukasnya.

Edi berharap mereka nantinya bisa menjadi duta dan kader lingkungan di wilayahnya masing-masing untuk turut serta mendorong dan mengkampanyekan program pemilahan dan pengolahan sampah ini mulai dari keluarga.

"Tentunya harus mengajak serta peran RT dan RW masing-masing," katanya.

Ketua Pepelingasih Kabupaten Sidoarjo M. Ridwan Hidayat mengatakan kunjungan ke kampung edukasi sampah tersebut dilakukan sebagai upaya mengenal pengelolaan sampah dengan baik dan benar.

"Bahwa di Sidoarjo ini ada sebuah kampung yang peduli terhadap kepedulian lingkungan, terutama pengelolaan sampah yang baik dan benar," ujarnya.

Dalam kunjungan di Kampung Edukasi Sampah, mereka dibagi dalam beberapa kelompok, selanjutnya diberikan edukasi praktis tentang cara pengolahan sampah menggunakan komposter takakura dan aerob, manajemen bank sampah, pembuatan pupuk cair organik, budi daya hidroponik dan pemanfaatan tanaman obat keluarga.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021