Komunitas Banyumili yang bergerak dalam bidang pemberdayaan diri meluncurkan buku berjudul "Nyemedi", berisi tentang pengalaman mereka dalam upaya mengenali diri sejati sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna di alam raya.

"Buku ini merupakan kumpulan tulisan teman-teman yang belajar mengenali diri lewat program Semedi yang kami selenggarakan untuk membersamai mereka dalam upaya pemberdayaan diri dan memanifestikan kehendak," kata pendiri dan pengasuh Komunitas  Banyumili R. Bagus Herwindro di Surabaya, Jumat.

Sebagai cerita tentang pengalaman, Bagus berharap buku kumpulan tulisan ini juga mampu memberdayakan diri para pembaca dengan belajar dari pengalaman para penulis yang datang dari berbagai bidang kehidupan, seperti psikolog, pendidik, pebisnis maupun dari kaum profesional.

"Tulisan dalam buku ini memaparkan tentang bagaimana kemampuan yang sebenarnya telah dimiliki oleh setiap orang untuk secara sadar mengelola aktivitas jiwanya sehingga rutinitasnya di ruangwaktu yang mungkin sangat melelahkan secara psikis karena biasanya sifatnya keras dan penuh persaingan," katanya.

Program "Semedi" merupakan akronim dari seni pemberdayaan diri yang dikelola oleh Bagus dalam Komunitas Banyumili.

Para penulis yang menyumbangkan karya berdasarkan pengalamannya itu adalah Maria Agnes Roosmi Pratiwi, Michael Aditya, Ratna Dewi Puspita, Rita Djohar, Novan Andiyas, Vera Syafitri Andriawati, Catharina Ika Retnaningtyas, Dini WT Kasto, Bagus Syafrieza Paradhika, Retno Utami, Septa Rinawati, Ida Ayu Putri Widiarini, Roby Miftah Farid, Adi Tranggono, Tantri Ida Nursanti dan R. Bagus Herwindro.

Buku ini, katanya, akan diluncurkan bersamaan dengan seminar yang akan diselenggarakan di Surabaya, Minggu, 20 juni 2021. Seminar itu bertema "Melampaui Keterserapan Ruang-Waktu".
 

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021