Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Malang menginisiasi pengembangan klaster pembiakan sapi potong di Desa Senggreng, Kabupaten Malang, Jawa Timur guna mendukung pencapaian swasembada daging sapi pada 2026.

Kepala KPw Bank Indonesia Malang Azka Subhan Aminurridho di Malang, Kamis, mengatakan inisiasi awal klaster dimulai dengan program Inseminasi Buatan (IB) bekerja sama dengan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.

Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, berpotensi untuk pengembangan klaster sapi potong karena banyaknya populasi sapi potong yang tersebar di beberapa dusun, yaitu Dusun Ngrancah (329 ekor), Kecopokan (276 ekor), dan Dusun Krajan (75 ekor), dengan sebaran terbanyak adalah sapi betina/indukan.

"Populasi sapi potong di Desa Senggreng 90 persen usaha dilakukan oleh peternakan rakyat yang skala usahanya kecil dan belum berorientasi pada bisnis, pemberian pakan juga tergantung pada ketersediaan sumber daya alam yang ada, sehingga kualitas dan kuantitasnya masih rendah," kata Azka.

Program pendampingan klaster pembiakan sapi potong yang dilakukan KPw BI Malang bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan inseminasi buatan, penguatan kelompok ternak sapi potong, perbaikan manajemen pembiakan sapi potong, mulai dari pemilihan indukan, pemeliharaan kandang dan sistem pemasaran.

Selain itu, juga dilakukan penyediaan pakan ternak secara mandiri dengan pembuatan konsentrat dan complete feed berbasis pakan lokal, pengolahan limbah menjadi usaha cacing untuk pakan ternak dan ikan serta pengolahan pupuk organik untuk kebutuhan pertanian dan sayuran.

“Program inseminasi buatan pada tahap awal yang dilakukan KPw BI Malang pada 2020 dilakukan pada 53 ekor sapi di kelompok ternak Wijikamulyan di Desa Senggreng,” tuturnya.

Program pembibitan sapi potong ini dilakukan melalui adopsi teknologi peternakan, yaitu persilangan ternak lokal dengan ternak yang bersumber dari bibit unggul melalui inseminasi buatan.

Pelaksanaan IB, kata Azka, menggunakan teknologi double dose dengan model waktu dua dan delapan jam untuk mengoptimalkan tingkat keberhasilan kebuntingan sapi.

"Kami juga melakukan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas SDM kelompok ternak Wijikamulyan, yaitu pelatihan kepada inseminator, pelatihan inseminasi buatan, pelatihan manajemen administrasi dan keuangan, serta pelatihan pembuatan pakan ternak," paparnya.

Dukungan KPw BI Malang terhadap pembiakan sapi potong di di Desa Senggreng tersebut, untuk mewujudkan pencapaian swasembada daging sapi pada 2026.
Daging sapi, katanya, merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi. Ada kesenjangan antara ketersediaan daging sapi dengan kebutuhan daging nasional.

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, kebutuhan daging sapi dan kerbau secara nasional tahun 2021 mencapai 696.956 ton, sementara ketersediaan daging sapi atau kerbau lokal hanya 473.814 ton, sehingga dibutuhkan impor sebesar 47 persen.

Dalam rangka mempercepat pencapaian peningkatan produksi daging di dalam negeri guna memenuhi permintaan konsumsi masyarakat Indonesia, mengurangi ketergantungan impor terhadap daging dan ternak bakalan, Kementerian Pertanian meluncurkan program Upaya Khusus Percepatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting (UPSUS SIWAB).

Upaya ini dilakukan sebagai wujud komitmen pemerintah dalam mengejar swasembada daging sapi pada 2026.

Kabupaten Malang merupakan salah satu daerah penghasil sapi potong terbesar di Jawa Timur.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Jawa Timur Tahun 2019 populasi sapi potong di Kabupaten Malang mengalami peningkatan tiap tahunnya dan tersebar di beberapa kecamatan, yaitu Kecamatan Wajak, Sumberpucung, Kalipare, Gedangan, dan Singosari.

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021