Keluarga besar Presiden Ke-2 RI, HM Soeharto, menggelar peringatan haul 100 tahun secara daring maupun luring dari Masjid Agung At-Tin Jakarta.

Dalam keterangan pers yang diterima di Surabaya, Rabu malam, haul Pak Harto diikuti jamaah serta sejumlah tokoh yang menjadi tamu undangan.

Turut hadir Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menhan Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. KH. Nasaruddin Umar, Prof. Dr. Din Syamsudin, Akbar Tanjung dan Prof. Dr. Sri Edi Swasono.

"Kami melaksanakan pembacaan surat Yasin dan Tahlil dalam rangka memperingati haulnya ayahanda Haji Muhammad Soeharto yang wafat di usia 87 tahun, pada 27 Januari 2008," ujar putri pertama Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana.

Mbak Tutut, sapaan akrabnya, didampingi adik-adiknya, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Hariyadi dan Hutomo Mandala Putra.

HM Soeharto lahir pada 8 Juni 1921 di Desa Kemusuk Yogyakarta, dan dibesarkan di lingkungan Muhammadiyah.

Jasanya dalam membangun citra Islam di Indonesia cukup signifikan, seperti menggagas dibangunnya 999 masjid di seluruh Indonesia.

"Beliau adalah orang tua bijak yang sangat kami kagumi dan sayangi. Beliau adalah guru dan teladan yang kami hormati. Beliau selalu melangkah dengan semangat kerja tak kenal lelah tanpa pamrih, jujur, tekun, tegas, dan bijaksana," ucapnya.

Ayahnya, kata Tutut, sering mengingatkan tentang filosofi Tri Dharma Mangkunegaran, yakni doktrin Pangeran Sambernyowo, leluhur keluarganya dalam menumbuhkan rasa cinta rakyat kepada bangsa.

"Ayah juga kerap berpesan agar pandai-pandai bersyukur. Kami ditempa dan diajarkan bagaimana mencintai perjuangan terhadap bangsa untuk mewujudkan cita-cita adil makmur berdasarkan Pancasila," tuturnya.

Acara haul juga ditandai dengan penyerahan buku profil "Masjid Pak Harto" dari keluarga kepada sejumlah tokoh yang hadir. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021