PT PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur akan memasok listrik ke Pabrik Tjiwi Kima yang berlokasi di Mojokerto, setelah meneken perjanjian jual beli tenaga listrik dengan perusahaan listrik negara tersebut.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur Adi Priyanto dalam keterangan persnya di Surabaya, Rabu, menjelaskan dengan perjanjian itu, PLN dan Tjiwi Kimia sepakat atas pasokan listrik tambahan dari PLN, kemudian sepakat atas penonaktifan operasional captive power (pembangkit mandiri) sebesar 1 x 30 MW, dengan pemberian insentif tarif yang memadai.

"Sebelumnya, PT Tjiwi Kima menggunakan listrik melalui pembangkitnya sendiri sebesar 30 MW, namun setelah perjanjian dengan PLN UID Jatim, perusahaan bagian dari Sinarmas Group itu menghentikannya," katanya.

Sementara itu, perjanjian kedua perusahaan dituangkan dalam penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL).

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan kerja sama ini menguntungkan bagi kedua belah pihak. Bagi PLN, melalui kerja sama insentif captive selain dapat memenuhi kebutuhan listrik Tjiwi Kimia juga dapat meningkatkan produktivitas sistem kelistrikan PLN.

"PLN akan terus berupaya memenuhi kebutuhan listrik, memberikan pelayanan terbaik dan menjadi motor penggerak kegiatan ekonomi. Hal ini selaras dengan agenda transformasi yaitu mengubah PLN menjadi demand driven organization ," tutur Zulkifli.

Ia meyakini kondisi pasokan listrik yang cukup merupakan motor untuk menggerakkan roda perekonomian.

Direktur Utama Tjiwi Kimia Suhendra Wiriadinata mengatakan program inovasi dari PLN ini merupakan salah satu wujud sinergi nyata antara PLN dengan industri bubur kertas dan kertas, dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi dan ketahanan industri dalam negeri pascapandemi, seperti yang dicanangkan Pemerintah Indonesia.

"Melalui kerja sama ini, kiranya dapat menjadi langkah awal upaya bersama yang akan memberikan nilai tambah bagi seluruh pihak. Tak hanya di Tjiwi, program serupa bisa kami coba replikasi di Indah Kiat di Perawang, Riau, Pindo Deli 1-2-3 dan rencana pabrik Pindo Deli ke-4 di Karawang, Jawa Barat, maupun di pabrik-pabrik kami lainnya," ucapnya.

Melalui kerja sama ini, Suhendra meyakini dapat menambah ketahanan dan keandalan pasokan listrik serta meningkatkan daya saing di tengah industri bubur kertas dan kertas yang semakin meningkat.

Industri bubur kertas dan kertas Indonesia saat ini, berada di posisi ketiga terbesar di Asia dan keenam di dunia.
 

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021