Pemerintah Kota Surabaya bersama jajaran kepolisian dan TNI melakukan penyekatan di akses Jembatan Suramadu sisi Surabaya dan Bangkalan, Madura, guna mencegah penyebaran COVID-19, seiring meningkatkan kasus di Kabupaten Bangkalan beberapa hari terakhir. 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan setiap pengendara bermotor sebelum melintasi Jembatan Suramadu menuju ke Surabaya, harus menjalani pemeriksaan tes usap antigen di Bangkalan. Ketika hasilnya negatif, kendaraan mereka kemudian ditempeli stiker khusus.

"Alhamdulillah di Bangkalan ada penyekatan. Jadi, yang kendaraan pelat M (Madura) disekat di sana, kemudian diberikan tanda stiker. Tapi, kalau tidak ada tanda stikernya, akan dilakukan tes antigen di sisi Surabaya," kata Eri Cahyadi.

Menurut ia, pola penyekatan di kedua sisi akses Jembatan Suramadu ini berdasarkan hasil rapat koordinasi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur, Surabaya, dan Bangkalan pada Minggu (6/6) malam.

Saat penyekatan hari kedua ini, Wali Kota Eri Cahyadi yang didampingi Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol. Johnny Eddizon Isir dan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum juga terlihat beberapa kali terjun langsung melakukan pemeriksaan kendaraan. 

Bahkan, ketiganya pun tidak canggung untuk menghentikan setiap kendaraan yang tidak ditempeli stiker bebas COVID-19.

"Jadi yang sekarang dilihat ada masuk (kendaraan) nempel stiker, itu berarti lolos penyekatan. Kalau tidak ada stikernya, plat M kita hentikan pengendaranya untuk dilakukan tes antigen di sini (Surabaya)," kata Eri.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini juga menegaskan bahwa upaya untuk menekan laju penyebaran COVID-19 tidak hanya dilakukan di kedua sisi Jembatan Suramadu, tetapi juga di Dermaga Penyeberangan Kapal Feri Ujung-Kamal Bangkalan. 

"Di sana juga di-rapid test antigen dan dikasih stiker. Kalau ternyata di sana (Kamal) ramai mungkin dilepas, kemudian rapid antigen di sini (Dermaga Ujung, Surabaya)," katanya.

Wali Kota Eri Cahyadi menyebut penyekatan yang dilakukan petugas gabungan di Jembatan Suramadu dan Dermaga Ujung-Kamal ini berlangsung selama 24 jam. Personel gabungan yang berjaga pun terbagi ke dalam tiga shif, dengan masing-masing shif terdiri atas 60 personel.

"Satu shiftnya itu 60 orang, nanti setelah itu besoknya tiga shift lagi ganti orang lagi," ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum menyampaikan, di hari kedua penyekatan ini, arus lalu lintas kendaraan terpantau lancar. Sehingga tidak sampai terjadi penumpukan kendaraan di Jembatan Suramadu.

"Karena hari ini juga dilakukan Polres dan Pemerintah Kabupaten Bangkalan, melakukan rapid test antigen terhadap pengendara. Kalau sudah dicek dan rapid antigen, itu dapat tanda (stiker khusus). Kalau belum maka kita tindaklanjuti rapid antigen di sini (Surabaya)," kata AKBP Ganis.
 
Sedangkan untuk antisipasi di pintu masuk pelabuhan, AKBP Ganis telah menyiagakan personel untuk berjaga di Dermaga Ujung. Bagi kendaraan yang lolos menumpang kapal tanpa dilengkapi adanya stiker bebas COVID-19, maka dilakukan tes antigen di Dermaga Ujung, Pelabuhan Tanjung Perak.

"Sudah dilakukan pola sama, ada penempatan personel bersama unsur TNI dan pemkot. Kami juga sudah koordinasi dengan PT ASDP (Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan) agar semua penumpang wajib rapid antigen sebelum beli tiket. Kalau belum, di sana sudah ada Dinas Kesehatan yang melakukan rapid antigen dari Madura," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021