Status pandemi di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mulai berubah dari zona oranye ke zona kuning atau risiko rendah penularan COVID-19, yang artinya rasio penularan wabah corona di daerah ini terus menurun dan mendekati angka nol kasus per hari.
"Tren kasus kita (di Tulungagung) pascalebaran ini justru terus menurun," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Tulungagung Ahmad Mugiyono di Tulungagung, Rabu.
Saat ini, rata-rata dalam sepekan berkutat di angka lima kasus konfirmasi baru. Dalam sehari di periode pekan ini, angka penambahan kasus tertinggi adalah sembilan kasus dan terendah dua kasus per hari.
"Angka kejadian ini jauh lebih rendah dibanding pekan awal pascalebaran dimana rata-rata kasus saat itu ada 10 kasus per hari," imbuhnya.
Hampir tidak ada ledakan kasus selama periode Ramadhan hingga jelang akhir Lebaran 1442 H ini. Tren ini tidak lepas dari efektivitas gerakan vaksinasi, pengetatan dan pembatasan aktivitas masyarakat, serta meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan
Dengan pengetatan ini, diharapkan dalam dua bulan ke depan status Kabupaten Tulungagung kembali berubah dari zona kuning menjadi menjadi zona hijau atau tak ada penularan COVID-19.
Meski demikian, Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung tak mengendorkan upaya untuk memberantas penularan virus corona.
Ahmad Mugiyono menjelaskan meski menjadi zona kuning, tempat-tempat hiburan masih belum diperbolehkan beroperasi.
"Tidak akan dilakukan pelonggaran, karena setiap dilakukan pelonggaran pasti akan ada lonjakan kasus,” katanya.
Pihaknya juga akan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Izin-izin hajatan juga bakal diketati sesuai ketentuan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) skala mikro.
Lalu tracing terhadap kontak erat pasien COVID-19 terus digalakkan. “Sebagai penekanan dari Dinas Kesehatan untuk melakukan tracing kontak erat pasien terus ditingkatkan,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Tren kasus kita (di Tulungagung) pascalebaran ini justru terus menurun," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Tulungagung Ahmad Mugiyono di Tulungagung, Rabu.
Saat ini, rata-rata dalam sepekan berkutat di angka lima kasus konfirmasi baru. Dalam sehari di periode pekan ini, angka penambahan kasus tertinggi adalah sembilan kasus dan terendah dua kasus per hari.
"Angka kejadian ini jauh lebih rendah dibanding pekan awal pascalebaran dimana rata-rata kasus saat itu ada 10 kasus per hari," imbuhnya.
Hampir tidak ada ledakan kasus selama periode Ramadhan hingga jelang akhir Lebaran 1442 H ini. Tren ini tidak lepas dari efektivitas gerakan vaksinasi, pengetatan dan pembatasan aktivitas masyarakat, serta meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan
Dengan pengetatan ini, diharapkan dalam dua bulan ke depan status Kabupaten Tulungagung kembali berubah dari zona kuning menjadi menjadi zona hijau atau tak ada penularan COVID-19.
Meski demikian, Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung tak mengendorkan upaya untuk memberantas penularan virus corona.
Ahmad Mugiyono menjelaskan meski menjadi zona kuning, tempat-tempat hiburan masih belum diperbolehkan beroperasi.
"Tidak akan dilakukan pelonggaran, karena setiap dilakukan pelonggaran pasti akan ada lonjakan kasus,” katanya.
Pihaknya juga akan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Izin-izin hajatan juga bakal diketati sesuai ketentuan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) skala mikro.
Lalu tracing terhadap kontak erat pasien COVID-19 terus digalakkan. “Sebagai penekanan dari Dinas Kesehatan untuk melakukan tracing kontak erat pasien terus ditingkatkan,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021